Krjogja.com - SLEMAN - Telur Ayam Bahagia dinilai layak masuk dalam dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena kandungan gizinya lebih unggul dibanding telur konvensional. Pendiri CV Telur Ayam Bahagia, Arya Khoirul Hamam, mengatakan telur ini mengusung tiga pilar utama, yaitu kesehatan manusia, kesejahteraan hewan, dan keberlanjutan.
"Harapan kami, program ini dapat berkesinambungan dengan MBG agar kebutuhan gizi anak-anak penerima manfaat semakin terpenuhi," ujarnya di sela acara Ngaji UMKM #13 di Aula Kantor Kalurahan Candibinangun, Pakem, Sleman, Rabu (3/12/2025). Acara tersebut diikuti puluhan pelaku UMKM dan kelompok wanita tani di wilayah tersebut.
Acara Ngaji UMKM diselenggarakan oleh Bahana UMKM Bergerak, menghadirkan beberapa narasumber, yakni Agus Krisnadi (Perencana Ahli, Dinas Pertanian Sleman), Founder Bahana UMKM Bergerak, Tetra Budiarto; serta perwakilan dari LAZISMU Sleman. Turut hadir Pj Lurah Candibinangun, Sarwoko. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bahana UMKM Bergerak dan CV Telur Ayam Bahagia.
Menurut Arya, Telur Ayam Bahagia memiliki kandungan Omega-3, Omega-6, dan Omega-9, DHA, vitamin D, selenium, zat besi, serta zinc yang jauh lebih tinggi dibanding telur konvensional. "Telur ini sudah terpublikasi di jurnal gizi dan mampu membantu menekan kasus anemia pada balita selama 42 hari," katanya.
Selain kaya gizi, proses produksi Telur Ayam Bahagia juga menerapkan prinsip kesejahteraan hewan yang tersertifikasi Humane Farm Animal Care dari Amerika Serikat. "Kami memastikan ayam diperlakukan sesuai hak-hak hidupnya," ucapnya.
Dari sisi keberlanjutan lingkungan, perusahaan ini menjalankan gerakan Bumiku Lestari berupa program tukar sampah menjadi telur dan kegiatan menanam pohon setiap hari Sabtu. "Melalui konsumsi Telur Ayam Bahagia, kami ingin membawa nilai kesehatan, kesejahteraan hewan, dan keberlanjutan kepada masyarakat," tutur Arya.
Baca Juga: Ketua Golkar Bantul: Partai Harus Hadir dan Memberi Manfaat untuk Masyarakat
Arya juga menyampaikan hasil kerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman untuk menekan kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. "Selama 90 hari mengonsumsi dua butir telur per hari, angka KEK turun 40 persen dan kelahiran bayi normal mencapai 60 persen," ujarnya.
Founder Bahana UMKM Bergerak, Tetra Budiarto, menilai Telur Ayam Bahagia relevan dengan tujuan MBG yang mengutamakan kandungan gizi. "Kami mengusulkan produk ini karena kandungan gizinya jauh lebih tinggi dibanding telur biasa," ucapnya.
Tetra optimistis Telur Ayam Bahagia dapat masuk ke dapur-dapur MBG meski harganya sedikit lebih tinggi. "Walaupun lebih mahal, secara pemenuhan gizi tetap sepadan karena satu butirnya dapat memenuhi setara sepertiga kebutuhan gizi anak sekali makan," katanya. (Dev)