Krjogja.com, YOGYA - Para pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta mendukung keberlangsungan kepemimpinan Dwi Tunggal PBNU, KH Miftachul Akhyar selaku Rais ‘Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga terselenggaranya muktamar yang akan datang secara sah dan konstitusional. Kepengurusan yang ada hendaknya tetap menjalankan amanah perkumpulan demi melaksanakan pelayanan/khidmah keumatan serta menjaga stabilitas kelembagaan NU.
Pernyataan ini tertuang dalam maklumat yang ditandatangani jajaran kiai dan pengasuh Pesantren Krapyak. Mereka yang tandatangan terdiri KH Jirjis Ali Maksum, KH R Abdul Hamid Abdul Qodir Munawwir, Ny Hj Ida Fatimah Zaenal Abidin, KH Muhtarom Busyro, KH R Chaidar Muhaimin Afandi, KH Ahmad Shidqi Masyhuri MEng, KH Nilzam Yahya MAg, KH Munawwar Ahmad Munawwir, Ny Hj Ida Rufaida Ali Maksum, KH Fairuzi Afiq Dalhar Munawwir, Dr H Hilmy Muhammad MA, KH Afif Muhammad MA dan KH Fairuz Warson Munawwir.,
“Setelah mencermati dengan seksama situasi dan dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhir-akhir ini, serta dengan memohon taufiq dan hidayah Allah SWT, maka berdasarkan musyawarah para pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta, pada 27 November/6 Jumadil Akhirah 1447 H di Krapyak, kami para pengasuh mengeluarkan maklumat sebagai berikut,” tulis maklumat mereka.
Baca Juga: Layanan neuCentrIX Hadir di Jayapura, Mantapkan Hub Digital Kawasan Timur Indonesia
Maklumat pertama, kami mengimbau seluruh pihak untuk iltizam (teguh) pada arahan dan bimbingan para kiai sepuh, khususnya mereka yang memiliki otoritas keilmuan dan kedekatan ruhani dengan tradisi jam’iyyah Nahdlatul ulama. Pendapat dan irsyadat para masyayikh adalah pegangan penting dalam menjaga keutuhan organisasi.
Kedua, kami mendukung keberlangsungan kepemimpinan Dwi Tunggal PBNU, KH Miftachul Akhyar selaku Rais ‘Aam dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU hingga terselenggaranya muktamar yang akan datang secara sah dan konstitusional. Kepengurusan yang ada hendaknya tetap menjalankan amanah perkumpulan demi melaksanakan pelayanan/khidmah keumatan serta menjaga stabilitas kelembagaan NU.
Ketiga, kami mendorong agar setiap persoalan diselesaikan melalui mekanisme organosasi yang benar, dengan mengutamakan musyawarah. Semua pihak diharapkan dapat menghindarkan diri dari konflik terbuka dan menghentikan pernyataan di media sosial yang berpotensi menambah kegaduhan dan mengurangi wibawa jam’iyyah.
Baca Juga: Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke
Keempat, kami mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk menjaga ketenangan, memperbanyak taqarrub kepada Allah SWT, serta memohon agar PBNU dapat segera mendapatkan jalan keluar terbaik, maslahah dan membawa berkah bagi jam’iyyah dan jamaah. (Fie)