JAKARTA, KRJOGJA.com - Sepanjang tahun 2021, kinerja Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendapat pengakuan publik yang luas. BPIP yang dibentuk 2018 menorehkan sederet prestasi mulai dari konsolidasi wacana urgensi mata ajar Pancasila dalam pendidikan formal melalui revisi Perpres tentang Standar Nasional Pendidikan hingga kenaikan jumlah follower/subscriber akun medsos lembaga yang mencapai lebih dari 80 persen.
"Kinerja ini tak sekadar merupakan bentuk laporan akuntabilitas kinerja lembaga kepada publik. Lebih dari itu, prestasi kinerja merupakan bukti kesadaran sejarah dan bukti amal yang tidak bisa dihapus," tegas Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi dalam keterangan resminya, Minggu (2/1/2022). Hal tersebut juga disampaikan dalam Refleksi Kinerja BPIP Tahun Anggaran 2021 di kantor BPIP Jalan Veteran Jakarta Pusat Jumat (31/12/2021).
Yudian menyatakan kesuksesan ditentukan sejauh memiliki kesadaran sejarah untuk menjadi lebih baik di masa depan.
"Akhirat sering diartikan masa setelah mati. Padahal akhirat juga bisa berarti masa depan, bergerak lebih baik dari tahun 2021 ini yang sebentar lagi berakhir. Prestasi BPIP yang lebih baik dari tahun sebelumnya adalah bentuk akumulasi kesadaran sejarah sekaligus bukti beramal yang tidak bisa dihapus," terang Profesor dalam bidang Hukum Islam yang baru saja melepaskan jabatan sebagai Presiden Asosiasi Perguruan Tinggi Islam se-Asia dua minggu sebelumnya ini.
Deretan capaian yang disebut Yudian, seperti tersusunnya 15 bahan ajar Pancasila untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi, terbitnya Perpres Nomor 13 Tahun 2021 tentang Purnapaskibraka, masuknya RUU BPIP dalam Prolegnas 2022, meningkatnya anggaran BPIP menjadi 343 milyar pada tahun anggaran 2022, penghargaan dari Kementerian/Lembaga lain seperti penghargaan Meritokrasi Sistem kategori Kementerian/Lembaga dari Komisi Aparatur Sipil Negara 2021.
Selain mengapresiasi kekompakan dan kinerja seluruh komponen BPIP tahun ini, Yudian juga mengingatkan tentang pentingnya mendorong peningkatan kepercayaan publik pada BPIP dengan pelaksanaan program-program yang memiliki output dan outcome yang berdampak luas di publik.