JAKARTA, KRJOGJA.com - Vaksinasi harus selesai dalam waktu 15 bulan, lambatnya proses vaksinasi karena minimnya produksi vaksin. Demikian diungkapklan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, di acara webinar bertajuk Aku Siap Divaksin yang digelar KAGAMA, Minggu (14/3/2021).
Indonesia harus mevaksinasi 181,5 juta orang dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia untuk memenuhi herd immunity atau kekebalan kelompok. Adapun satu orang harus mendapat dua dosis vaksin ditambah cadangan 15 persen stok vaksin. Dengan demikian setidaknya dibutuhkan 420 juta dosis vaksin Covid-19.
Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, vaksinasi tersebut harus selesai dalam waktu 15 bulan. "Kenapa belum selesai seusai keinginan Presiden? Masalahnya bukan karena kemampuan vaksinasi, tapi di produksi vaksinnya," ujar Menkes.
"Masalah kita di keberadaan vaksin. Jadi vaksin sangat terbatas, kita beruntung dapat. Rencana kami 426 juta dan jadwal Januari-Juni hanya bisa dapat sekitar 80 jutaan. Hanya 40 juta rakyat bisa kita vaksin dari 181,5 juta, karena vaksinnya cuma ada segitu," ujar Menkes.
Saat ini pemerintah terus berusaha untuk mempercepat proses vaksinasi sesuai arahan Presiden. Keberadaan vaksin Covid-19 menjadi rebutan seluruh negara di dunia. Bahkan dari 100 negara, baru 60 negara saja yang berhasil mendapatkannya.
"Banyak negara belum dapat, kita beruntung sudah dapat. Malaysia gimana tidak tahu, Filipina sama Thailand baru mau mulai tidak jadi. Australia dan Jepang baru mulai," kata Menkes.
Total penduduk dunia sekarang sebanyak 7,8 miliar. Apabila 72 persen penduduk dunia yang divaksinasi, maka dibutuhkan 11 miliar dosis untuk dua kali vaksinasi.(Ati)