Krjogja.com - YOGYA - Land of Ideas, sebuah forum kolaboratif yang bertujuan untuk memberikan ruang inspirasi dengan mempertemukan para pembicara ahli di bidangnya dengan audiens yang antusias dan dinamis.
Mengangkat tema "Redefine Synergy: From Collaboration to Boundless Connection," acara ini akan berlangsung selama tiga hari pada tanggal 8, 9, dan 10 September 2023 di Ballroom Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.
Land of Ideas 2023 akan diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai generasi, termasuk milenial (1987-1994) dan Gen Z (1995-2000), terutama dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Para peserta yang hadir memiliki latar belakang yang beragam dengan tujuan yang sama, yaitu mendapatkan pengetahuan dan jaringan baru untuk mendukung perkembangan ekosistem bisnis berkelanjutan di masa depan.
Acara ini diisi oleh lebih dari 20 pembicara yang akan membawakan tema dan topik yang berbeda. Pada hari pertama, topik yang akan dibahas meliputi Social Commerce: Content & Channel to Sell Creative Products dengan Muhammad Mirza Aditya (CEO Dagadu), Renaldi Perdana Kusuma (CEO Tenue de Attire), dan Ian Agisti (BukaLapak).
Sesi kedua akan membahas National Work, Local Studio: Graphic Design Out of Jakarta dengan Dimas Fakhruddin (Top 5 logo IKN) dan Ritchie Ned Hansel (ADGI), dan Cici Anindhita (Karyarupa).
Baca Juga: Kasus Guru Botaki Siswi, KemenPPPA Himbau Hindari Hukuman Bikin Trauma
Lalu, No Fuss F&B business akan dibahas bersama dengan Andanu Prasetyo (Kopi Tuku), dan Laire Siwi Mentari (Jiwajawi), dan Val Edgina (Lazy Susan).
Sesi terakhir akan ditutup dengan pembahasan The Music Festival Formula bersama dengan Bakkar Wibowo (Prambanan Jazz) dan Yogha Prasiddhamukti, dan Desta Wasesa (Musik Jogja).
Pada hari kedua, topik yang akan dibahas meliputi konten vs media dengan Rhaka Ghanisatria (Menjadi Manusia) dan Agung Purwandono (Mojok.co). Dilanjutkan dengan sesi Art as Content & Activation bersama dengan Fakhruddin Ar Razi (Mahavisual), Alia Swastika (Biennale Jogja Foundation).
Baca Juga: Pancuran Gajah Air Hangat Umbul Banyuroso, Sensasi Dipijat Lancarkan Peredaran Darah
Juga, Nina Widjaja (Design Thesis), serta sesi selanjutnya yakni Local Stories, National Screens bersama dengan Wahyu Agung Prasetyo (Ravacana Films), Takun Arrosid (17A) bersama Bavner Donaldo (Film Critica Cinejour).
Hari kedua akan ditutup dengan sesi diskusi Green is the New Black: How Businesses Can Be Profitable and Sustainable bersama dengan Joshua Valentino (Rekosistem) dan Maria Sucianingsih (Daur Resik) bersama dengan Fito Rahdianto (Koalisi Ekonomi Membumi).