KRjogja.com, SLEMAN - UMKM memiliki peran strategis sebagai sumber pertumbuhan perekonomian Indonesia. Namun demikian, UMKM masih memiliki beberapa tantangan, diantaranya belum optimalnya produksi, manajemen, akses pembiayaan, kesiapan digital, maupun akses pemasaran. Pembiayaan kepada UMKM baik melalui perbankan atau lembaga keuangan merupakan salah satu hal terpenting agar UMKM dapat naik kelas.
Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam Business Matching Pembiayaan 2023 di Ballroom Hotel Marriott Yogyakarta, Senin (4/9) lalu Dalam mendukung upaya pengembangan UMKM, BI merumuskan kebijakan pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan.
"Penguatan korporatisasi diharapkan mendorong terciptanya ekosistem usaha secara terintegrasi yang mendukung perbaikan produktivitas didukung dengan peningkatan kapasitas UMKM untuk pengembangan usaha. Selanjutnya, UMKM yang telah meningkatkan kapabilitas dan sustainabilitas-nya melalui kedua upaya tersebut dapat difasilitasi akses pembiayaan sehingga UMKM dapat naik kelas dan tercapai UMKM yang berdaya saing,” tuturnya.
Destry menyampaikan kredit perbankan tumbuh meningkat pada seluruh segmen dan jenis penggunaan kredit. Kredit perbankan pada Juli 2023 tumbuh sebesar 8,54% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,76% (yoy Perkembangan ini dipengaruhi sisi penawaran kredit sejalan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.
"Pertumbuhan kredit juga dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi sejalan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 7,59% (yoy) pada Juli 2023, terutama ditopang segmen mikro, yang mana tidak terlepas dari efektivitas implementasi insentif kebijakan makroprudensial berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif," jelasnya.
Baca Juga: Jual Sayur dan Jamur, Siswa SMK di Gunungkidul Sukses Raup Omset Rp 100 Juta Perbulan
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BI DIY Ibrahim menyampaikan sinergi dan kolaborasi menjadi kunci penting mempercepat pemulihan UMKM. Dalam rangka meningkatkan daya saing pelaku UMKM, Kantor Perwakilan BI DIY terus konsisten memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, OJK, perbankan, dan asosiasi melalui berbagai kegiatan strategis salah satunya adalah kegiatan talkshow dan business matching ini.
"Pemda DIY mengpresiasi khususnya kepada BI DIY dalam konsistensinya untuk mendorong UMKM Di naik kelas utamanya dari sisi akses pembiayaan, serta kesediaan Pemda DIY mendukung segala upaya sinergi dalam mendorong UMKM go digital," tegas Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono.
Lebih lanjut pada kegiatan tersebut dilaksanakan penyerahan simbolis realisasi pembiayaan lembaga keuangan
bank dan nonbank kepada 9 UMKM pilihan di DIY, serta penyerahan simbolis bantuan Program Sosial BI kepada Desa Wisata Purwosari, Klaster Cabai PPHPM Sleman, dan Klaster Bawang Merah Nawungan. Program PSBI ini sebagai bentuk kontribusi nyata BI dalam mendukung peningkatan kapasitas ekonomi pariwisata, serta penguatan budidaya komoditas ketahanan pangan melalui pembangunan Green House dan digital framing. (Ira)