KRjogja.com, BANTUL - Bila dicalonkan sebagai wakil presiden (cawapres), Moh Mahfud MD yang kini masih menjabat sebagai Menkopolhukam Mahfud MD, tak ingin kalau hanya menambah beban dan menjadi faktor yang mengalahkan dari calon yang lebih baik.
"Itu tak terlalu penting. Saya mau itu kalau bermanfaat dan bisa menghalangi orang jelek jadi pemimpin," kata Mahfud usai makan siang bersama sejumlah seniman di rumah seniman-budayawan Butet Kartaredjasa di Kembaran Tamantirto Kasihan Bantul, Jumat (6/10).
Maksud menjadi faktor mengalahkan, ucap Mahfud, yakni bila dipasangkan dengan calon presiden yang baik, tapi kemudian tidak menang. Bila dirinya yang menyebabkan kekalahan itu, lebih baik cari pasangan yang lebih bagus.
Mahfud disebut salah satu nama kuat yang akan dipasangkan dengan calon presiden Ganjar Pranowo. Mahfud tak mau mendahului takdir sehingga tak mau memastikan benar atau tidak.
Pada pertemuan kemarin, seniman Susilo Nugroho menyebutkan beberapa kriteria cawapres yang layak dipilih.
Baca Juga: PSS Kalah dari Dewa United, Marian Mihail Sebut Kesulitan karena Kehilangan Beberapa Pemain
Mengambil contoh dunia pewayangan, seniman yang kondang sebagai Den Baguse Ngarsa itu menyebut Bathara Guru yang diibaratkan presiden, memiliki wakil Bathara Narada yang luar biasa. Kalau Bathara Guru nyeleweng, Narada berani melawan. Maka, kata Susilo, cawapres harus orang yang memiliki komitmen dan track record memberantas penyelewengan, terutama korupsi. Di samping itu juga punya pengalaman bekerja dalam berbagai bidang, baik eksekutif, legislatif, bila perlu yudikatif.
Susilo tidak menyebut nama siapa yang cocok dengan kriteria itu. Butet menimpali dengan mengutip ilmu Jawa, 'ora pareng nggege mangsa'.
Selain Susilo, sejumlah seniman yang hadir kemarin antara lain Soimah Pancawati, Marwoto, Ndarboy, Krishna Encik, Nasirun, Suwarno Wisetrotomo. Krishna Encik bersama Soimah dan Ndarboy menyanyikan lagu yang pada kata tertentu diganti nama Mahfud MD.
Mahfud yang menangkap pesan tidak eksplisit dari para seniman sebagai dukungan untuk dirinya menjadi cawapres menyatakan terima kasih. Meski demikian, misalnya dipasangkan dengan Ganjar, kalau ada yang bisa mendukung kemenangan tak ada salahnya memilih yang lain.
"Tapi kalau saya dianggap bagus akan maju bersama-sama," katanya.
Ditanya apakah memang sudah ada sinyal menyandingkan dirinya dengan capres tertentu, Mahfud menyebut, kalau hubungan-hubungan personal, sering. Tapi tidak eksplisit menyatakan harus begini-begitu, soal pencalonan sebagai
wapres dan sebagainya.
"Tapi kita berdoa untuk masa depan negara. Apa pun posisinya, di mana memposisikan orang yang lebih bagus itu yang kita dukung," tambahnya. (Ewp)