Krjogja.com - YOGYA - I Nyoman Sukarja menjadi perhatian dalam laga PSIM vs Perserang, Minggu (19/11/2023) kemarin.
Bukan karena gol, namun pemain berposisi asli striker ini dipasang menjadi gelandang serang sejak menit awal sebelum akhirnya kembali ke posisi semula setelah Agus Neto ditarik keluar pada babak kedua.
Nyoman Sukarja mengisi posisi yang biasanya dihuni Yudha Alkanza atau Savio Sheva.
Ia berada di belakang Agus Neto, melengkapi trio lini tengah yang diisi Hariono dan Ghulam Fatkur.
Di pertandingan ini, Sukarja memang bermain dengan cukup baik, hanya saja karakternya sebagai penyerang cenderung membuatnya bergerak ke depan dan ke samping.
Baca Juga: Liburan, SUV Premium Ini Berikan Kenyamanan Bagasi yang Cukup Luas
Padahal, ia seharusnya harus lebih banyak terlibat dalam permainan di lini tengah, karena di laga kemarin Perserang menaruh lima pemain di lini vital ini.
Alhasil, tak ada banyak opsi build up yang bisa dilakukan baik ketika Ahmad Faris atau Kim Bong Jin mendapat bola, atau Hariono dan Ghulam.
Lini tengah PSIM pun terlihat kalah kreatif dibandingkan tim tamu dalam laga di Mandala Krida kemarin.
Pelatih PSIM, Kas Hartadi pun menjelaskan keputusan memilih Sukarja dibandingkan Yudha Alkanza atau Savio Sheva di posisi nomor 10 tersebut. Menurut Kas, Sukarja lebih siap secara fisik sehingga ia memilih untuk bermain sejak awal.
"Memang (Sukarja) kita mainkan di situ (nomor 10). Di posisi itu ada Sukarja dan Yudha, tapi saya lihat Sukarja kondisi fisik lebih prima dia. Makanya kita mainkan," ungkap Kas pada wartawan usai pertandingan.
Kas sendiri berulang kali menyatakan bahwa target timnya adalah mendulang tiga poin, dengan 'setengah gol' saja di tiap pertandingan. Ia tak mempersoalkan timnya bermain biasa saja, namun terpenting bisa mendapat tiga poin kemenangan.
"Target kita tercapai cukup menang setengah gol saja dam tetap tiga poin. Mau menang setengah, 10, 20 tetap poin tiga ya kan. Jadi yang dicari setengah gol saja dan tiga poin," lanjut Kas dengan ciri khas nada santai.
Kas Hartadi memang memiliki kewenangan penuh untuk memainkan strategi dalam setiap pertandingan, juga siapa pemain yang diturunkan. Namun Pandemen PSIM tentu berharap tim kesayangannya bisa meraih kemenangan dan berproses menyuguhkan permainan yang semakin baik.
Apalagi tahun ini, targetnya adalah lolos ke Liga 1, yang berarti Laskar Mataram harus benar-benar kompetitif di babak 12 besar nanti. Tim-tim yang lolos dari tiap babak penyisihan grup dipastikan memiliki kualitas yang tentu terbaik. (Fxh)