Krjogja.com – Gus Iqdam, seorang pendakwah muda belakangan dikenal luas dan populer di Indonesia. Ia dikenal dengan ungkapan 'Dekengane Pusat'. Ungkapan 'Dekengane Pusat' ini marak digunakan di sosial media dan ternyata sering diucapkan oleh jamaah Majelis Sabilu Taubah Blitar atau yang sering disebut 'ST Nyell'.
Majelis yang diasuh oleh Agus Muhammad Iqdam Kholid ini pun mendadak viral setelah video singkatnya menghiasi berbagai laman sosial media. Gus Iqdam, sapaan akrabnya pun menjelaskan asal-usul istilah 'Dekengan Pusat' dalam acara Lailatul Ijtima'.
Baca Juga: Berikut Jadwal Pendaftaran CPNS 2024 : Lengkap Dengan Formasi, Link dan Cara Daftarnya
Dilansir dari YouTube NU Channel ternyata 'Dekengane Pusat' ini merupakan salah satu barokah dari sanad keilmuan yang ia terima selama menjadi santri di Pesantren Al-Falah Ploso Kediri. "Saya waktu itu menerangkan fadhoilul ibadah (keutamaan ibadah) itu pada bab shalat-shalat sunnah. Shalat qabliyah subuh kalau tidak salah," ungkap Gus Iqdam.
Lanjut dia, shalat qabliyah subuh mempunyai fadilah yang banyak sekali. Di antaranya termasuk bisa menyembuhkan penyakit apa saja, bisa menaikkan derajat, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Prediksi Lineup Timnas Indonesia vs Iran di Uji Coba Piala Asia 2024
Di situ, banyak pejabat-pejabat yang mendadak tiba-tiba sholeh kemudian ngaji di samping Gus Iqdam. Menurutnya, santri itu tidak pernah mengonsep apapun. "Lha dari situ tiba-tiba saya bilang, dekenganmu wes gak trimo pejabat (backingan kamu sudah tidak terima pejabat). Kalau kamu mau melakukan shalat sunnah atau sholat qobliyah atau sholat rawatib apapun, dekenganmu pusat (backinganmu pusat)," ucapnya.
Baca Juga: Kapolri Bantu Dan Resmikan 10 Sumur Bor
Setelah mendengar ucapan Gus Iqdam, semua jamaah yang hadir di acara Lailatul Ijtima' pun terdiam. Pusat sebenarnya diartikan langsung Allah Ta'ala. Di situ semua jamaah bertepuk tangan. Gus Iqdam menekankan sekali lagi yang penting ngaji, ngaji, dan ngaji. "Spontanitas saya ya karena ilmu tadi mungkin barokah guru-guru saya, barokah riyadhoh-riyadhoh dan tirakat guru-guru saya," imbuhnya. (*)