peristiwa

Pertukaran Pemuda Indonesia - Singapura, Belajar Kebencanaan Sungai

Jumat, 2 Agustus 2024 | 07:50 WIB
Aktivitas SYLEP di bantaran Sungai Code untuk edukasi kebencanaan sungai. (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Biollogi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kerja sama dengan Singapore - Indonesian Youth Leaders Exchange Programme (SYLEP) atau Program Pertukaran Pemimpin Muda Singapura - Indonesia.

Dewi Nurul Istiqomah (Ketua Pelaksana) dan Anggun Lintang (Tim Pelaksana), Jumat (02/08/2024) mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan bersama pertukaran pemuda, dari indonesia - Singapura, Indonesia - Korea dan indonesia - Jepang berlangsung di Taman Robin RW 08, Kalurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetisharjo, Kota Yogyakarta. Acara Workshop pelaksanaan didampingi oleh dosen pendamping PPK Ormawa HMPS-PBIO Dra Zuchrotus Salamah MSi bertepatan Hari Sungai Nasional.

Workshop ini menghadirkan tiga pemateri yaitu Harris Syarief Usman SH MKn, Ir Kartika Aryani dan Drs Aris Yulian. Penyampaian materi pertama Harris Syarief Usman menyampaikan bagaimana kondisi Sungai Code sebelumnya hingga pada akhirnya terbentuklah pemerti/pemerhati Sungai Code.

Baca Juga: BPR Natasha Bintang Anugrah Luncurkan Kredit Merdeka 3, Percepat Roda UMKM


Pemerti dibangun masyarakat untuk membangun lingkungan yang bersih hijau dan asri atas kesadaran menyelamatkan Sungai Code dengan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah pada Sungai Code.

Dilanjutkan dengan Kartika menyampaikan isu Pelestarian Lingkungan sebagai kunci untuk pemuda menarik peduli lingkungan dari diri sendiri (di rumah). Selain itu, untuk para generasi muda bagaimana cara membangun kepedulian terhadap sampah. "Kepedulian kunci utama yaitu dimulai dari diri sendiri. Kebersihan harus dari jiwa dan hati," ujarnya.

Selain membahas terkait isu lingkungan, pada sesi akhir disampaikan oleh Aris Yulian, mengenai Mitigasi Bencana. Mitigasi adalah jaga-jaga atau cara untuk mencegah adanya bencana. Bencana ada yang bisa dicegah dan tidak bisa dicegah, disamping mitigasi ada kultural.

Baca Juga: Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Kembali Menggelar KHFF Tahun 2024

Ditegaskan Aris Yulian, bencana dapat diantisipasi dari tahap pencegahan dan mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Perlu dibuat rambu-rambu bencana atau menunggu pihak yang bertugas memasangkan rambu-rambu bencana sesuai keadaan pada lokasi tersebut. Pada akhir sesi diadakan simulasi kebencanaan sungai yang dapat menjadi gambaran bagi masyarakat sekitar Sungai Code yang berdaya. (Jay)

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB