peristiwa

Perpustakaan Simbol Peradaban dan Instrumen Pendidikan Non Formal Untuk Mendorong Masyarakat Belajar Sepanjang Hayat

Senin, 28 Oktober 2024 | 11:15 WIB
Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Kabupaten Deli Serdang (istimewa)

 

Krjogja.com - Deli Serdang - Negara Finlandia, Swedia, dan juga negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan merupakan negara dengan budaya baca yang tinggi. Dengan modal tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi akan mudah dikuasai.

“Tidak ada negara maju di dunia tanpa kehadiran masyarakat yang berbudaya baca dan literasi yang tinggi,” terang Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar mengawali gelar wicara Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Kabupaten Deli Serdang, Sabtu, (26/10).

Ilmu pengetahuan manusia selalu berkembang dan berbanding lurus dengan pembentukan peradaban yang terjadi. Salah satu fasilitas yang menggaransi kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan adalah perpustakaan. “Maka itu, tepat jika dikatakan perpustakaan merupakan simbol peradaban dan juga instrumen pendidikan non formal untuk mendorong masyarakat belajar sepanjang hayat,” tambah Adin.

Baca Juga: Dedikasi Kadin Untuk Indonesia: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kerja Sama Regional, dan Perdamaian Berkelanjutan

Adanya pembangunan gedung perpustakaan, penyediaan armada perpustakaan keliling, dan koleksi yang beragam sesuai kebutuhan informasi yang dimaui masyarakat disyukuri oleh anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Ia pun berkeyakinan di tangan komando Presiden Prabowo Subianto literasi masyarakat Indonesia akan terus membaik.

“Ia terbukti punya kepedulian dan kedekatan dengan buku dan dunia literasi,” ungkap Tan.
Provinsi Sumatera Utara seperti diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumut, Dwi Endah Purwanti, memiliki skor Tingkat Gemar Membaca (TGM) di atas rata-rata skor TGM Nasional. Hal ini menjadi bukti kesungguhan pemerintah daerah menggerakkan budaya kegemaran membaca di masyarakat.

“Kami terus berkolaborasi menggandeng taman baca masyarakat, rumah baca, pojok baca hingga motor penggerak literasi,” jelas Endah.

Budaya baca dan gemar membaca merupakan dua level yang berbeda. Di Indonesia, harus diakui kita masih pada level upaya meningkatkan kegemaran membaca. Sedangkan di negara-negara maju mereka sudah pada level membudayakan kegemaran membaca. “Lalu, bagaimana cara menjadikan masyarakat gemar membaca? Ya, dengan membiasakan membaca secara rutin,” pungkas pegiat literasi Ismail Pong.

Di sela-sela kegiatan, Perpusnas turut menyerahkan simbolis bantuan bahan bacaan bermutu kepada pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Bantuan yang diberikan berupa 1.000 eksemplar buku bacaan beserta rak pajangnya. (Lmg)

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB