peristiwa

Jawab Tantangan Perubahan Iklim dan Transisi Energi Melalui Integrasi ESD dalam Kurikulum Sekolah

Jumat, 20 Desember 2024 | 07:55 WIB
Pengabdian masyarakat DEB SV UGM melalui implementasi ESD di sekolah adiwiyata (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - SLEMAN - Pendidikan memegang kunci penting dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. Salah satu pendekatan strategis untuk mencapai hal ini adalah dengan mengintegrasikan Education for Sustainable Development (ESD) ke dalam kurikulum pendidikan.

Menjawab tantangan ini, Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (DEB SV UGM) melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui implementasi ESD di sekolah adiwiyata, Rabu (18/12/2024) yang didanai oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM.

Program ini melibatkan kemitraan dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan serta sejumlah sekolah adiwiyata di Yogyakarta, seperti SMA Negeri 1 Godean dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Baca Juga: Buangan Sampah Liar Jadi Penyebab Banjir, Wajib Diantisipasi

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sekaligus meningkatkan penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan di lingkungan sekolah menengah atas.

Dr. Anggi Rahajeng, M.Ec., Ketua Tim Pelaksana dari Universitas Gadjah Mada, menegaskan pentingnya program ini.

"Pendidikan berbasis ESD memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab terhadap keberlanjutan. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas guru dan siswa dalam menerapkan konsep keberlanjutan secara holistik," ujarnya.

Paradigma pembangunan berkelanjutan telah diinternalisasikan dalam arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Baca Juga: DPRD DIY Gelar Pentas Wayang Kulit Duryudono Gugur, Hibur Gratis Wisatawan di Malioboro

Salah satu indikator utamanya adalah energi bersih dan terjangkau, yang mendukung Misi 5 Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi. Transformasi menuju energi terbarukan menjadi tantangan besar yang memerlukan dukungan sumber daya manusia berintegritas dengan pemahaman nilai keberlanjutan.

Implementasi ESD juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pilar ke-4 tentang pendidikan berkualitas, pilar ke-7 mengenai energi bersih dan terjangkau, serta pilar ke-13 yang berfokus pada aksi iklim.
Pendidikan yang berkelanjutan memiliki kekuatan untuk mengubah pola pikir masyarakat agar menyadari pentingnya transisi energi.

"Pembangunan ekonomi berkelanjutan membutuhkan pola pikir masyarakat yang mendukung transisi energi. Dengan kesadaran tersebut, pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan dan berbasis energi bersih terbarukan akan berhasil," tambah Ketua Tim Pelaksana.

Baca Juga: Kinerja Industri Keuangan DIY Tetap Stabil dan Terjaga

Saat ini, transisi energi, seperti penggunaan peralatan hemat daya atau transportasi umum, sering kali dianggap sebagai beban yang mahal. Paradigma ini perlu diubah melalui pendidikan agar masyarakat memahami bahwa perilaku tersebut justru mendukung pembangunan ekonomi yang lebih ramah lingkungan.

Dalam program ini, pendekatan interdisipliner seperti Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menjadi metode yang diterapkan untuk melahirkan generasi muda yang tanggap terhadap tantangan keberlanjutan.

Halaman:

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB