Krjogja.com - Sleman - Pembukaan Pameran Moda-Modif dilaksanakan di Galeri Rumah DAS dengan menghadirkan empat tokoh yang terlibat dalam pameran: Rohman (Ketua Pameran Moda Modif), Achmad Fiqhi W.D (Direktur Rumah DAS), Hilmi Reyhan dan Polanco S. Achri (Kurator Pameran Moda Modif), serta FX. Harsono (Seniman).
Pembukaan Pameran Moda Modif dihadiri oleh seniman muda dan senior, rekan media, dan khalayak umum untuk menyaksikan bagaimana pameran ini merefleksikan semangat generasi muda yang adaptif, kreatif, dan penuh vitalitas.
Tema ini menggambarkan keberanian kaum muda dalam menciptakan perubahan, menantang norma, dan menyuarakan ide-ide progresif melalui karya seni, sesuai dengan tema kuratorialnya “Moda-Modif.
Baca Juga: Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Dukung Seruan Prabowo di KTT D-8 untuk Kemerdekaan Palestina
Pameran ini akan berlangsung dari tanggal 20 Desember 2024 hingga 11 Januari 2025 dengan melibatkan 17 seniman muda yang berasal dari tiga kelompok dengan karya-karya yang beragam dan unik, karena fokus pada objek pemuda yang selalu bergerak untuk menciptakan sebuah peristiwa, terutama di bidang seni.
Direktur Rumah DAS, Achmad Fiqhi W.D menjelaskan, melalui tema "Moda Modif" terdapat semangat yang di tunjukkan dalam pameran. "Sebuah kata yang mampu meringkus ekspresi “muda dan bergerak”, yang tentu tidak sekadar tawaran “matemtis” (usia dan jumlah peserta), berkat ketepatan kurator merangkum
seluruh instrument yang disumbang-sajikan para peserta,” lanjutnya.
Melalui hal tersebut Hilmi Reyhan dan Polanco S. Achri selaku Kurator Pameran Moda-Modif menuturkan, Seniman muda seringkali berada dalam situasi dilema; karena muda di sini disama artikan dengan awam dan belum berpengalaman. "Pameran MODA-MODIF ingin menunjukkan, bahwa seniman muda memiliki serangkaian modal berupa daya, tenaga, dan keinginan untuk bereksplorasi. Dari sana, gerak sebagai tema menjadi penting untuk diperhatikan", ungkap Hilmi.
Baca Juga: Tim SD Al Azhar 31 Yogya Peringkat Umum II
Polanco menambahkan, pameran Moda-Modif ini merupakan hasil uraian dari ide-ide liar dari kurator yang selalumuncul setiap kali sesi diskusi selama kurang lebih dua bulan sebelum terlaksana. Hal inidiciptakan sebagai suatu siasat dan membuat sebuah pameran sebagai titik kritis dan batuloncatan ke pameran lain, sehingga tidak berhenti di sini namun akan berlanjut ke ruang yang lebih besar.
Tidak hanya menyuguhkan karya seni, Pameran Moda-Modif juga menghadirkan berbagai aktivitas dan kolaborasi interaktif bersama Pasar Setupon, WIKITI, dan berbagai komunitas yang dirancang untuk membuat ruang atau wadah antara seniman dan audiens, seperti: Artist Talk & Tur Kuratorial,
Aktivasi Ruang Baca, dan Aktivasi bersama Komunitas.(*-1)