Krjogja.com - YOGYA - Seusai pertandingan PSIM menghadapi Deltras FC, Senin (20/1/2025) kemarin, Ketua Panpel PSIM, Wendy Umar Senoaji didatangi beberapa suporter perempuan yang salah satu di antaranya kehilangan handphone dan dompet di tribun Mandala Krida sisi timur sebelah utara. Pemilik hanphone dan dompet yang merupakan perempuan muda, menangis kebingungan karena barang berharga yang diletakkan dalam bungkusan snack sponsor PSIM hilang sekembali ditinggal berfoto bersama teman-temannya.
Beberapa waktu berselang, muncul kabar menggembirakan dari sesama penonton di tribun timur Mandala Krida. Handphone dan dompet itu kembali pada pemiliknya, dalam keadaan utuh tanpa kurang apapun.
Penemunya ternyata salah satu komunitas suporter yakni Sambipitu Troops Brajamusti yang berasal dari Bunder, Patuk Gunungkidul. Mereka menemukan barang berharga itu ketika tengah melakukan bersih-bersih tribun seusai pertandingan, lantaran terinspirasi langkah komunitas suporter lainnya, Bawahskor.
Baca Juga: BP Taskin dan KR Optimalkan Peran Media Sosialisasikan Program Pemerintah
Oky, salah satu anggota Sambipitu Troops menceritakan ketika berbincang dengan KRjogja.com, Selasa (21/1/2025). Saat setelah pertandingan menghadapi Deltras yang berkesudahan 1-0 untuk PSIM, ia bersama rekan memang berinisiatif untuk bersih-bersih sampah.
"Selesai match itu, kami masih duduk-duduk dan foto-foto, lalu melakukan bersih-bersih sampah karena melihat postingan Bawahskor, kami inisiatif mau ikut serta membersihkan tribun. Salah satu dari teman kami bernama Haris mengambil bungkus Taro yang masih ada isi makanannya karena merasa mubazir kalau dibuang dan memang lapar juga. Lalu diambil tapi ada yang beda, plastik makanan kok berat banget. Dibuka ternyata ada hp sama dompet (dompet model perempuan) teman saya yang menemukan langsung memberi tau teman yang lain," ungkapnya.
Temuan benda berharga itu membuat Oky, Haris dan rekan berkumpul untuk membuka dompet dengan maksud mencari tahu identitas pemilik. Mereka juga sempat melihat hanphone di dalam plastik dikunci menggunakan password.
Baca Juga: Mentalita Fest Digelar 1 Februari, Ruang Perjumpaan Tanpa Sekat di Jantung Yogyakarta
"Kemudian saya inisiatif bilang ke teman-teman, menuju parkiran Amongrogo, berasumsi nanti pasti ada yang telpon untuk mencari, karena di lokasi sudah sepi. Lalu alhamdulilah ada telpon, diangkat sama teman saya, dan bilang sama kalau hp sama dompet diamankan sama teman-teman Sambipitu Troops Brajamusti, kalau mau ambil ditunggu di parkiran Amongrogo dekat kamar mandi," lanjut Oky.
Cukup lama menunggu hingga tertinggal rombongan lain dari Gunungkidul, akhirnya orangtua pemilik handphone dan dompet datang. Barang berharga itu dikembalikan dalam keadaan utuh tanpa kurang satu apapun.
"Tapi kami minta maaf, makanan yang ada di plastik Taro itu habis dimakan teman-teman yang lapar. Kami sampaikan ke bapaknya yang mengambil sambil bergurau. Alhamdulillah semua baik-baik saja, mereka berterimakasih dan kami kembali ke Gunungkidul," tukasnya.
Baca Juga: Kapolres Klaten bersama Dandim Tanam Jagung Serentak di Bayat
Sambipitu Troops sendiri beranggotakan anak-anak muda yang mencintai PSIM. Dahulu wadahnya bernama Blue Street Hooligan namun kemudian beregenerasi seiring berjalannya waktu.
Mereka hampir setiap laga kandang selalu turun gunung ke Mandala Krida menyaksikan PSIM. Tertuang harapan agar Laskar Mataram bisa meraih prestasi, promosi ke Liga 1 di musim ini. (Fxh)