KRjogja.com, TEMANGGUNG - Tidak ada korban jiwa dan luka sebagai dampak angin kencang yang terjadi di Kabupaten Temanggung, Jumat (14/2). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat angin kencang menyebabkan kerusakkan pada atap rumah warga sejumlah desa. Pohon ayoman di pinggir jalan raya yang roboh merintangi jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Diantara pohon roboh di Jalan Magelang - Semarang di Desa Soropadan Pringsurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nur Setyanto mengatakan pohon tumbang dan merintangi jalan raya terjadi di jalan Raya Pringsurat tepatnya di depan Pemakaman Cina, Bukit Damai."Sejumlah pohon tumbang dan merintangi jalan, petugas gabungan kemudian membukanya dengan menyingkirkan pohon dari jalan," kata Totok Nur Setyanto, Sabtu (15/2).
Dikatakan angin kencang terjadi sekitar pukul 15.00 WIb di Dusun Digelan Rt 01 RW 05 Desa Soropadan Kecamatan Pringsurat mengakibatkan pohon manggis tumbang dan menghalangi akses jalan menuju rumah Samsudaya dan Fadil Muslih. "Pohon petai milik Budi juga tumbang dan menutup akses jalan desa,"kata dia.
Baca Juga: Partai Gerindra Calonkan Prabowo Capres 2029, Ini Kata Pengamat Hukum
Dia mengatakan di Dusun Batikan Rt 02 RW 04 Desa Soropadan Kecamatan Pringsurat mengakibatkan pohon sengon Winarni tumbang dan menghalangi akses jalan Desa. Dikatakan BPBD dan relawan gabungan serta masyarakat telah melaksanakan penanganan pembersihan material pohon tumbang sehingga jalan dapat dilalui kembali.
Dia menyatakan bahwa angin kencang terjadi di Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, di RT 09, RT 10, RT 11, dan RT 12 di Dusun Gembyang. Hasil pendataan menunjukkan bahwa angin kencang yang terjadi di sekitar Desa Kentengsari menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan pada atap genting dan galvalume. Lima rumah dikategorikan rusak sedang, dan tiga rumah dikategorikan rusak ringan.
Rumah Rohimin, Jumair, Rupi, Buriwanto, dan Wahrodi mengalami kerusakan sedang, sedangkan rumah Suketnanto, Sukirno, dan Ponijem mengalami kerusakan ringan.
Baca Juga: PSS Dapat Dukungan Motivasi dari BCS Jelang Lawatan ke Arema
Dikatakan masyarakat yang terdampak angin melakukan kerja bakti pembenahan atap dan terdapat beberapa rumah yang hanya dilapisi terpal untuk sementara dikarenakan belum ada bahan bangunan untuk pembenahan.
Dia mengingatkan pada warga akan dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dan kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang."Cuaca ekstrim ini berpotensi terjadi angin kencang hujan deras, yang berpotensi longsor, pohon tumbang, banjir dan kerusakkan bangunan," kata dia. (Osy)