peristiwa

Bandingkan Keamanan Aplikasi Ponsel Hybrid-Konvensional

Selasa, 15 April 2025 | 09:33 WIB
Dr Ahmad Luthfi dan Lettu Nur Uswatun Hasanah MKom (Fadmi Sustiwi)


Krjogja.com - Jakarta - Dengan pertumbuhan ancaman siber yang terus berkembang, menjadi penting untuk membandingkan keamanan aplikasi dua jenis perangkat yang umum digunakan: ponsel hybrid dan ponsel konvensional. Ponsel hybrid, seperti Motorola LEX L11a yang digunakan Tentara Nasional Indonesia, memiliki kemampuan untuk menggunakan beberapa jenis teknologi komunikasi, sementara ponsel konvensional hanya terbatas pada satu jenis teknologi.

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan keamanan Aplikasi WAVE Mobile Communicator pada kedua jenis perangkat tersebut menggunakan pendekatan digital forensic,” sebut Lettu Nur Uswatun Hasanah MKom, Senin (14/4) dalam diskusi daring di FTI UII. Nur Uswatun didampingi Dosen Pembimbing Dr Ahmad Luthfi dan Kaprodi Informatika Program Magister FTI Irving Paputungan PhD memaparkan penelitian thesis berjudul ‘‘Analisis Keamanan Komunikasi Aplikasi WAVE Mobile Communicator pada Ponsel Hybrid dan Ponsel Konvensional dengan Pendekatan Digital Forensik Berbasis SNI ISO 27037’.

Diungkap, penelitian berawal dari keinginantahuan pribadi sebab berdinas di Korps Komunikasi, dimana antarprajurit sudah dilengkapi alat khusus. Sebab untuk operasi khusus sebutnya terdapat WAVE mobile communicator untuk komunikasi antarperangkat. Aplikasi ini jelas Nur, adalah bawaan dari Motorola LEX L11a. Namun hanya dapat diinstal dengan server khusus dan server tersebut diberikan penuh kepada MabesAD.

Baca Juga: Catat! 3 Bulan Ini Jadi Puncak Musim Kemarau 2025

“Keamanan komunikasi dalam lingkungan militer memainkan peran krusial dalam melindungi kerahasiaan informasi strategis. Dalam konteks ini, ponsel menjadi alat utama untuk pertukaran informasi terutama untuk TNI yang dilengkapi dengan Aplikasi WAVE Mobile Communicator. Aplikasi ini menjadi salah satu platform komunikasi yang digunakan,” tegas Lettu Nur Uswatun Hasanah yang berdinas di Hubdam XVI/Pattimura, Ambon.

Melalui pendekatan digital forensik yang didasarkan pada prinsip-prinsip keamanan komunikasi militer dan standar industri, penelitian ini akan mengeksplorasi kelemahan potensial dan tingkat kerentanan pada aplikasi tersebut. Metodologi ini mencakup akuisisi data forensik dari kedua jenis perangkat, analisis struktur aplikasi, serta identifikasi dan evaluasi potensi kerentanan keamanan. Penelitian ini juga akan memperhatikan kendala teknis yang mungkin mempengaruhi keamanan aplikasi pada masing-masing jenis perangkat.

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perbandingan keamanan Aplikasi WAVE Mobile Communicator pada ponsel hybrid dan konvensional. Selain juga mengidentifikasi area di mana satu jenis perangkat mungkin memiliki keunggulan keamanan dibandingkan dengan yang lain. Informasi ini akan bermanfaat dalam pengembangan strategi keamanan komunikasi militer yang lebih efektif dan responsif terhadap ancaman siber yang terus berkembang
Nur Uswatun yang akan diwisuda Juni mendatang mengakui secara keseluruhan, arsitektur tingkat tinggi pada WAVE adalah contoh integrasi yang efektif antara teknologi cloud dan prinsip keamanan yang solid. Dengan memanfaatkan Microsoft Azure, sistem ini menawarkan ketersediaan, skalabilitas, dan keamanan yang diperlukan untuk komunikasi kritis.

Baca Juga: RPJMD 2025–2029, Kontrak Sosial Pemerintah dengan Masyarakat

“Desain yang berbasis pada standar industri dan penggunaan teknologi mutakhir, seperti kontainerisasi dan microservices, memastikan bahwa platform ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan saat ini. Tetapi juga mampu beradaptasi dengan tuntutan di masa mendatang,” tandas Anggota Hubdam XVI/Pattimura. Hal ini lanjutnya menjadikan WAVE sebagai salah satu solusi terdepan dalam bidang komunikasi push-to-talk yang aman dan efisien.

“Motorola LEX L11 Mission Critical LTE handheld dapat dikategorikan sebagai solusi dengan Level 4 – Strategic dalam kerangka keamanan mobile,” tambah Nur Uswatun. (Fsy)

 

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB