peristiwa

Edukasi Generasi Muda Yogyakarta: Easycash Bagikan Kunci Keuangan Bijak

Sabtu, 31 Mei 2025 | 14:02 WIB
Head of Corporate Affairs Easycash Wildan Kesuma saat memberi penjelasan (istimewa)


Krjogja.com – Sleman – Akses layanan keuangan digital yang semakin luas, khususnya di kalangan generasi muda, perlu diimbangi dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 66,46%, sementara indeks inklusi keuangannya sudah mencapai 80,51%. Artinya, masih ada kesenjangan antara pemahaman masyarakat dengan akses keuangan yang semakin luas.

Karena itu, guna peningkatan literasi finansial menjadi sangat krusial. PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), platform pinjaman daring terkemuka yang berizin dan diawasi OJK, menunjukkan komitmennya dengan hadir di Universitas Amikom Yogyakarta untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang cara mengelola keuangan secara cerdas dan membangun reputasi kredit yang positif.

Head of Corporate Affairs Easycash Wildan Kesuma menyampaikan materi edukasi keuangan ini pada 29 Mei 2025 di Kampus Amikom Yogyakarta. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Easycash untuk mendukung peningkatan tingkat literasi keuangan nasional yang sebelumnya telah dilakukan di berbagai kota di Indonesia seperti Medan, Palembang, Bogor, Balikpapan, Manado, dll. Program literasi keuangan ini secara konsisten dilakukan oleh Easycash melalui sesi tatap muka ataupun secara daring dan via konten digital.

Baca Juga: Rumah BUMN Jadi Jembatan UMKM Lokal Promosikan Sambal Cita Rasa Khas Indonesia ke Mancanegara

Wildan memaparkan mengenai hal-hal yang harus diketahui apabila masyarakat memutuskan untuk berutang, "Pastikan apabila berutang, alasannya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Hindari berutang hanya karena keinginan memenuhi tren dan tekanan sosial/pertemanan. Tujuan berutang harus bermanfaat dan sesuai dengan kemampuan. Utang bisa menjadi alat yang powerful jika dikelola dengan bijak, bukan sekadar pelarian sesaat.”

Easycash menggarisbawahi enam pilar utama yang harus dipahami sebelum berutang:
1. Tujuan Jelas dan Bermanfaat: Prioritaskan utang untuk kebutuhan bermanfaat atau mendesak yang memberikan nilai tambah jangka panjang.
2. Sanggup Bayar Cicilan: Pastikan kemampuan keuangan pribadi untuk membayar cicilan tepat waktu, tanpa mengorbankan kebutuhan pokok.
3. Bunga dan Denda Masuk Akal: Pahami dengan cermat semua komponen biaya. Waspadai tawaran bunga tidak wajar atau biaya tersembunyi dari pinjol ilegal.
4. Tenor Sesuai Kemampuan: Pilih jangka waktu pembayaran yang realistis dan sesuai dengan arus kas bulanan Anda.

Baca Juga: Petruk Jadi Pilihan Presiden Prabowo, Akan Dikurbankan untuk Warga Karanganyar


5. Lembaga Pemberi Pinjaman Resmi (Berizin OJK): Ini krusial. Pastikan apabila masyarakat memutuskan untuk berutang dan memilih platform pinjaman daring, maka platform pinjaman daring (pindar) yang dipilih harus yang berizin dan diawasi OJK untuk menjaga keamanan data, transparansi, dan perlindungan konsumen.
6. Punya Sumber Dana Alternatif: Usahakan memiliki beberapa sumber penghasilan sebagai jaring pengaman jika terjadi kondisi tak terduga yang menghambat salah satu penghasilan rutin Anda.

Waspada 'Red Flag' Pinjaman Daring dan Pentingnya Reputasi Kredit
Mengingat maraknya permintaan untuk meminjam dari masyarakat, Wildan menyampaikan pentingnya mewaspadai "pinjaman red flag", khususnya dari pinjol ilegal.

"Pinjol ilegal sering kali tidak transparan dalam hal bunga dan biaya-biaya yang terkait pinjaman Anda. Selain itu, alamat kantor pinjol ilegal umumnya tidak jelas atau bahkan tidak ada. Selain itu, pinjol ilegal menggunakan cara-cara tidak etis dalam penagihan, seperti penyebaran data pribadi atau menjalankan teror. Untuk membedakan antara pindar dan pinjol ilegal, masyarakat dapat menghubungi nomor kontak OJK via Whatsapp di nomor 081-157-157-157. Masyarakat dapat mengetik nama platform pinjaman untuk memeriksa aspek legalitasnya,” jelas Wildan.

Baca Juga: Deretan Pemain Termuda Pemenang Ballon d'Or

Sesi edukasi juga menyoroti reputasi kredit atau credit scoring. Wildan menjelaskan, reputasi kredit adalah penilaian atas seberapa baik seseorang memenuhi kewajiban keuangannya. "Bayangkan reputasi kredit itu seperti 'paspor' Anda di dunia keuangan. Semakin baik reputasi kredit Anda, semakin besar kepercayaan lembaga keuangan untuk memberi pinjaman. Meskipun terlihat sepele, reputasi kredit menentukan mudah atau tidaknya mendapatkan akses keuangan dan seringkali bisa mencerminkan reputasi seseorang. Oleh karenanya, saat ini semakin banyak perusahaan yang juga memeriksa credit scoring dari kandidat karyawannya," ucap Wildan.(*)

 

Tags

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB