MAGELANG - Dalam rangka healing dan bakti social (baksos) DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) DIY mengadakan kunjungan ke desa Girirejo,Kecamatan Ngablag, Kabupaten Magelang Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (2/8). Desa tersebut berada dikaki Gunung Andong dengan pemandangan alam yang cukup Indah.
Dalam kunjungan ini digali beberapa gagasan bagaimana meningkatkan kualitas gen muda sejak dini, bahkan sejak janin. DPD FPPI DIY merasakan persoalan peningkatan kualitas gen muda tidak saja bisa dicapai melalui peningkatan gizi dalam program makan siang bergizi, namun bisa jauh lebih dini ketika janin masih dalam kandungan, utamanya jika janin tersebut merupakah hasil dari hubungan pernikahan dini.
Dewan Pakar FPPI DIY Prof Ir Wiendu Nuryanti March PhD mengatakan, dengan semakin meningkatnya kelahiran bayi dari pernikahan dini atau yang tidak direncanakan, bisa berdampak pada kurang pemahaman tentang bagaimana menyiapkan gizi baik bagi janin maupun jaminan kecukupan ASI baik secara kualitas maupun kuantitas bagi bayi yang lahir dari hasil pernikahan dini.
Baca Juga: Qpaint Gallery by Qhomemart Hadirkan 1001 Koleksi Cat Terlengkap di Yogya foto
"Tidak kalah pentingnya menyiapkan juga secara cepat dan tepat tentang bagaimana pola Asah, Asih, Asuh, dalam pengasuhan anak yang tentu saja juga harus dimulai sejak dalam kandungan dan pastinya harus melibatkan tiga pilar pengasuhan Anak, yaitu kedua orang tuanya, keluarga dan masyarakatnya.Hal tersebut mengingat bahwa bayi dan atau anak hasil dari pernikahan dini adalah bayi dan atau anak yang dilahirkan oleh anak- anak," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, kita semua tahu tantangan yang kita hadapi yakni menyiapkan generasi emas menjemput bonus demografi pada tahun 2045. Oleh karena keprihatinan ini, DPD FPPI DIY melakukan kunjungan banding ke Desa Girirejo dan menggali permasalahan yang mendasar langsung dengan Lurah desa Girirejo Slamet Riyadi SH dan beberapa ibu di desa tersebut. DPD FPPI DIY mendapatkan banyak masukan dan berhasil memetakan pola-pola permasalahan yang dihadapi dan kemungkinan solusi yang diperlukan.
"Oleh karena itu dalam waktu dekat DPD FPPI DIY akan mengadakan kolaborasi antar stakeholder dan merumuskan ke dalam program-program strategis sebagai solusi dalam penangganan masalah tersebut di atas," tutur Prof Wiendu.
Baca Juga: Google Tambah Tombol Rahasia untuk Akses AI di Android, Bagaimana Cara Menggunakannya?
Berperan dalam Penggalian gagasan yang dilakukan DPD FPPI DIY tersebut dirumuskan Dra Sri Muslimatun MKes (Ketua DPD FPPI DIY yang juga anggota Komisi D DPRD Prop DIY), Sri Suryawidati Idham Samawi sebagai Penasihat DPD FPPI DIY dan Prof Ir Wiendu Nuryanti March PhD (Dewan Pakar FPPI DIY yang juga Guru Besar FT UGM) beserta jajaran pengurus FPPI DIY lainnya.
"FPPI DIY meyakini jika solusi bagi permasalahan nyata digali dari lapangan, digali dari Desa, maka akan lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara nasional. Dalam kegiatan inipun diserahkan bantuan pakaian, sepatu dan buku kepada Maisaroh SE MBA selaku ketua basecamp Taruna Jayagiri Pendakian Gunung Andong via Sawit, untuk mendukung acara Hari Kemerdekaan di Dusun Sawit Desa Girirejo," pungkasnya.(Rar)