“Potensi kerugian ekonomi jarena penurunan ketersediaan air, penurunan produktivitas pertanian dan peningkatan demam berdarah dan penyakit lainnya,” ujarnya.
Pelaksanaan pembangunan tahan iklim berpotensi mengurangi kerugian ekonomi akibat perubahan iklim sebesar Rp 61,71 triliun atau 79,2 persen dari total potensi kerugian pada tahun 2024. (Lmg)