Sebelum memberikan pengakuan, MES DIY melakukan observasi langsung ke Desa Wisata Widosari. Proses ini dipimpin langsung oleh Prof. Edy, dengan melibatkan tim dari Departemen Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Departemen Industri Halal serta UMKM.
Tim lapangan meninjau sejumlah fasilitas utama, antara lain homestay dan dapur, untuk memastikan standar kebersihan serta penggunaan bahan makanan halal; masjid, mushalla, tempat wudhu, dan toilet, untuk menilai kelayakan sarana ibadah dan sanitasi; serta kuliner lokal, yang tidak hanya diverifikasi kehalalannya, tetapi juga diangkat sebagai daya tarik wisata khas desa.
Hasil observasi menunjukkan bahwa Desa Wisata Widosari telah memenuhi ketiga layanan dasar dengan baik. Bahkan, beberapa aspek seperti produk kuliner sudah tersertifikasi halal dan diverifikasi oleh lembaga terkait.
Menurut Ghifari Yuristiadhi, Pengurus Departemen Pariwisata MES DIY yang juga menjadi penanggung jawab lapangan, hasil peninjauan menunjukkan keseriusan pengelola desa dalam menerapkan standar. “Hakikat pariwisata ramah muslim adalah pariwisata yang berkualitas. Nilai-nilainya melampaui sekadar syariat. Intinya, wisata ini relevan untuk semua orang. Bersih, sehat, nyaman, dan inklusif. Hal-hal itu sudah terlihat di Widosari,” jelasnya.
Baca Juga: HIPMI Temanggung Siap Gelar Muscab ke-V, Cari Pemimpin Muda Progresif
Dalam kesempatan tersebut, Heri Susanto menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan atas pengakuan yang diberikan MES DIY. Sementara itu, Tri Hidayat dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga keharmonisan desa melalui sinergi antarwarga.