KRJogja.com—Para ahli bahasa (linguis) di Inggris raya kini tengah serius menuntaskan proses penyusunan kamus bahasa Celtic Kuno.
Kamus bahasa Celtic Kuno ini bakal mencakup kata yang beredar sejak 2000 tahun lalu, kira-kira sedari tahun 325 SM.
Sebelumnya, sumber-sumber perihal bahasa Celtic Kuno mengalami keterceceran. Karenanya, pengumpulan entri katanya kedalam kamus dapat menjadi ladang riset lanjutan.
Baca Juga: Pemadaman istrik Hari Ini 10 Desember 2025 PLN DIY, Cek Wilayah Terdampak
“Tak hanya bagi para linguis, temuan kamus ini nantinya juga bakal menarik para sejarawan, arkeologis, juga arkeogenetis,” terang Dr. Simon Roadway dari Universitas Aberystwyth.
Bahasa Celtic Kuno merupakan induk dari pelbagai bahasa yang menyebar di kawasan Britania Raya, seperti Skotlandia, Wales, Irlandia, Breton, juga Cornish.
Kedekatan antarbahasa modern itu tampak jelas pada bahasa Celtic Kuno. Misalnya, dalam bahasa Wales dan Irlandia, orang menyebut kata ‘laut’ dengan ‘môr’ dan ‘muir’. Sementara, pada bahasa Celtic Kuno, orang memakai kata ‘mori’.
Baca Juga: Pakai Snapdragon 6s Gen 4 dan Baterai 7000 mAh, Moto g57 Power Meluncur di Indonesia
Penelitian untuk menyusun kamus bahasa Celtic Kuno ini memang masih mengalami kendala keterbatasan sumber inskripsi. Karenanya, para peneliti kemudian mengikutsertakan dokumen dalam bahasa Latin.
“Sebelumnya, telah banyak penelitian soal nama-nama tempat dan beberapa inskripsi. Kami mencoba menelusuri semuanya secara bersamaan. Kita lihat pola apa yang muncul nanti,” terang Dr. Simon.
Target penyusunan kamus ini nantinya bakal mencakup masa kepemimpinan Julius Cesar dari Kekaisaran Romawi. Kira-kira, masanya berkisar abad pertama hingga keempat Anno Domini (AD).
Baca Juga: UGM Salurkan Bantuan, Rektor Tegaskan Mahasiswa Korban Bencana Sumatra Tetap Kuliah
Irlandia menjadi lokasi yang cukup menantang bagi para peneliti. Pasalnya, kekuasaan Romawi tak pernah sampai menyentuh wilayah ini.
“Di bagian barat laut Eropa, di masa awal abad pertama, kami tak punya sumber sejarah tertulis,” ulas Dr. Simon.