JAKARTA, KRJOGJA.com - Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono mengatakan, ada empat tantangan dari sektor properti di tahun 2018. Tantangan di sektor properti yang pertama adalah backlog atau kekurangan pasokan rumah hingga 13,38 juta unit karena tingginya kebutuhan rumah, namun tidak tercukupi pasokan.Â
Kedua, kata Maryono tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti. Ketiga adalah regulasi pertanahan yang belum terstandarisasi untuk di setiap daerah. Yang terakhir adalah sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR yang masuk kategori bankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR.Â
"Ada empat tantangan dari sektor properti di tahun 2018,†kata Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono di Jakarta, kemarin.
Menurut Maryono guna menghadapi tantangan tersebut, Bank BTN terus menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah merealisasikan Program Sejuta Rumah. Dari 2015 hingga November 2017, pencapaian target BTN selalu di atas 100 persen kami telah berkontribusi lebih dari 1,6 juta unit rumah baik berbentuk KPR ataupun kredit konstruksi perumahan dengan nilai lebih dari Rp 177,24 triliun.
Dipaparkan, pada Program Sejuta Rumah bergulir sejak tahun 2015, waktu itu target BTN adalah sebesar 431.000 unit namun berhasil ditembus hingga 474.099 unit rumah atau 110 persen. (Lmg)