Krjogja.com – Mr Bert, youtuber sekaligus penasihat cyber security mengungkapkan ada tim sukses (timses) paslon capres dan cawapres meminta dibuatkan sistem aplikasi. Ia diminta untuk membuatkan sistem aplikasi di ponsel untuk tim buzzer paslon tersebut.
Dilansir dari salah satu video Tiktok milik Mr Bert @realmrbert, dirinya mengatakan bahwa ia kecewa kepada salah satu paslon. Kekecewaan itu setelah salah satu timses paslon capres - cawapres menawarkan kerjasama dengannya. Namun Mr Bert menilai kerjasama itu tidak baik maka dirinya menolaknya.
Baca Juga: Kiper Asing PSS Ini Ternyata Pernah Kerja di SPBU, Begini Ceritanya
Video tersebut sebenarnya sudah diunggah Mr Bert sejak sepekan lalu, tetapi baru viral di berbagai media sosial, Kamis (25/01/2024) hari ini.
"Hari ini gue sangat kecewa dan malu dengan salah satu calon presiden di Indonesia karena calon ini ada hubungi gue untuk jadi buzzer, gitu loh," kata Mr Bert dikutip dari Tiktik @realmrbert (25/1/2024).
Ia diminta untuk membuat satu sistem di handphone Android agar bisa buat berita palsu atau account palsu. Mr Bert membeberkan hal tersebut dengan memperlihatkan ponselnya yang menunjukan bahwa timses capres dan cawapres meminta bantuannya.
Mr Bert diminta membuat sistem di ponsel yang dapat berisikan banyak akun YouTube, TikTok, serta Instagram. Yang mana sistem tersebut dapat menaungi dan memungkinkan untuk membuat ratusan akun.
Baca Juga: Disemangati Ratusan Suporter Saat Latihan, PSIM Harga Mati Menang di Mandala Krida
Timses tersebut akan menghargai 1 ponsel yang dipesan dengan harga Rp 7 Juta, sementara untuk ponsel Android dengan kisaran harga Rp 2 juta. Setiap ada berita baru, sistem tersebut memungkinkan seratus akun digunakan untuk menyebarkan hal-hal baik tentang paslon itu.
"Mereka minta gue buat handphone seperti ini, dibelikan, dibuatkan sistem seperti ini itu sekitar nggak tanggung-tanggung, 50 handphone. Berarti ada sekitar 50 kali 5.000, jadi ribuan account, jadi TikTok, Instagram," jelasnya.
Mr Bert kemudian menjelaskan bahwa media sosial di masa politik ini ada orang-orang yang memberi komentar yang ramai sekaligus, maka itu kemungkinan adalah buzzer.
Mr Bert mengatakan bahwa dirinya tidak mau memberitahukan timses paslon nomor berapa yang terlibat. Ia juga mengatakan, tim paslon tersebut berencana untuk memesan 50 ponsel pada tahap awal dan selanjutnya akan memesan 100 handphone.
Ia tidak bisa membayangkan berapa keuntungan yang diperoleh karena tim paslon tersebut menakar harga 1 ponsel sebesar Rp 7 juta. Namun pada akhirnya Mr Bert menolak tawaran tersebut, karena dirinya merasa uang pada akhirnya bisa dicari dengan cara yang lebih jujur. (*)