Gus Iqdam mengatakan menuruti hawa nafsu adalah musuh terbesar manusia. Padahal jihad paling banyak pahala ialah jihaadin nafsi.
Lalu apa jihaadin nafsi itu? Jihaadin nafsi dapat diartikan sebagai jihad terbesar bagi umat Islam.
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh para sahabat tentang peperangan yang lebih dahsyat dari Perang Badar.
Rasulullah SAW menjawab, "Ya, jihad melawan hawa nafsu, jihaadin nafsi."
Sambung Gus Iqdam, jihad ini memerangi segala bentuk nafsu yang ada pada diri seorang manusia.
"Dia itu memerangi hawa nafsunya sendiri. Termasuk hawa nafsu jabatan, hawa nafsu segala sesuatu." ujar Gus Iqdam.
"Seseorang yang akan terus naik derajatnya, selain orang yang beriman dan berilmu adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya. Karena dia akan menjadi orang yang syukur kepada Allah." pungkas Gus Iqdam.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang akan naik derajatnya adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya.
Selain itu, juga harus diimbangi rasa syukur dalam segala kondisi yang dimilikinya. Karena bisa jadi, apa yang kita punyai adalah yang orang lain inginkan. (*)