Hal ini dilakukan untuk mengingatkan pada demonstrasi masif yang terjadi pada tahun 1986.
Serangkaian demonstrasi damai terjadi di Epifanio de los Santos Avenue, atau EDSA, di Metro Manila.
Menurut National Today, mereka menuntut protes terhadap pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos yang kejam.
Pelanggaran hak asasi manusia, malpraktik pemilu, dan kekerasan terhadap oposisi adalah ciri khas pemerintahannya.
Pembunuhan Senator Benigno Aquino (juga dikenal sebagai Ninoy Aquino) adalah puncaknya.
Satu skuadron militer yang dikirim untuk menyerang massa warga sipil di Kamp Crane tidak mematuhi perintah.
Akhirnya, janda mendiang Ninoy Aquino, Cory Aquino dilantik sebagai Presiden Filipina pada pagi hari tanggal 25 Februari 1986 di Club Filipino.
Tanggal tersebut menjadi Hari Revolusi Kekuatan Rakyat Filipina. (*)