Mandi Wajib atau Junub Harus Pakai Sampo, jika Tidak Apakah Sah?

Photo Author
- Jumat, 8 Maret 2024 | 11:25 WIB
ilustrasi mandi wajib
ilustrasi mandi wajib


Krjogja.com - Jakarta - Mandi wajib atau mandi besar adalah suatu ritual penting dalam agama Islam, dilakukan untuk membersihkan diri seseorang dari keadaan junub atau hadas besar.

Salah satu situasi yang memerlukan mandi wajib adalah setelah melakukan hubungan intim, baik yang dilakukan dalam ikatan perkawinan sah. Untuk kriteria ini, mandi wajib juga disebut mandi junub.

Mandi wajib juga diperlukan setelah mengalami mimpi basah atau saat terjadi keluarnya mani secara sengaja, seperti akibat masturbasi atau aktivitas seksual lainnya.

Proses mandi wajib melibatkan beberapa langkah, termasuk niat yang tulus, mencuci seluruh tubuh secara menyeluruh, memastikan air mencapai seluruh bagian tubuh, dan melakukannya secara berurutan.

Mandi wajib bukan hanya sekadar membersihkan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual, mengingatkan seorang Muslim akan pentingnya kesucian dan kebersihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dengan menjalankan mandi wajib, umat Islam diharapkan dapat memelihara kebersihan tubuh dan jiwa, sekaligus meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai spiritual yang dianut dalam ajaran Islam.

 

Rukun Mandi Wajib

Mengutip jatim.nu.or.id, umumnya mandi yang dilakukan masyarakat adalah membersihkan tubuh menggunakan sabun dan keramas menggunakan shampo, tak terkecuali ketika mandi besar. Shampo dan sabun adalah perangkat untuk membersihkan sekaligus mengharumkan tubuh

Namun bagaimanakah bila mandi besar tanpa menggunakan sabun dan shampo? Sahkah mandi besarnya?

Dalam kitab-kitab fikih disebutkan bahwa rukun wajib mandi besar ada dua hal. Pertama, niat mandi wajib atau niat menghilangkan hadas besar. Kedua, membasahi seluruh badan dengan air, dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki.

Jika dua rukun ini sudah terpenuhi, maka mandi wajib sudah dinilai sah. Bahkan kedua rukun ini harus dipenuhi. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaik Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam kitab Safinatun Najah berikut:

فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء
Artinya: Rukun mandi wajib itu ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Niat dalam madzhab Syafi'i, harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Berikut niatnya:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal jinabah fardlon lillahi ta’ala

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X