Krjogja.com - Ning Umi Laila mulai terkenal sejak sholawat Alamate Anak Sholeh dan Walisongo di terima penggemarnya di saluran Youtube.
Bagaimana tidak? di kanal Youtube lagu Walisanga yang sudah hampir 1,892,366 views yang ditayangkan Banjari Hero Studio Released tanggal 12 Desember 2023 orang menyukai dan subscribe sejak dirilis channelnya.
Seiring dengan dunia dakwah yang dijalankannya secara offline yang di terima para pengikutnya yang terutama kaum hawa dan ibu-ibu dalam setiap penampilannya di majelis dakwah.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Ramadhan Selasa 12 Maret 2024 di Wilayah Jogja
Siapa Ning Umi Laila adalah putri dari Kyai Granat yang terkenal mulai karir dakwahnya sejak kelas SMA dan intens di lakukan waktu kuliah yang potongan video dakwahnya juga kerap viral di media sosial.
Mempunyai suara merdu dan juga daya tersendiri waktu dakwah menjadi keunggulan Ning Umi Laila yang membuatnya disukai banyak orang yakni sering menyelipkan sholawat waktu berdakwah.
Ini adalah Profil Ning Umi Laila memiliki nama asli Umi Lailatul Rahma Hadi lahir di Surabaya pada 8 Agustus 2000.
Baca Juga: Pemda DIY Bersurat ke KPK, Ingin Lanjutkan Pembangunan Stadion Mandala Krida
Ning Umi Laila merupakan anak pertama dari tiga saudara, dari pasangan KH Edi Rahmatullah atau yang biasa dipanggil Kai Granat dengan Sulastri.
Dua adiknya bernama Nabil Rahmatullah dan Ali Zivilia Rahmatullah. Kedua Orang tua Umi Laila juga merupakan pendakwah. Maka dari itu ia mengikuti jejak orang tuanya untuk menjadi pendakwah.
Ning Umi Laila mengenyam pendidikan SMP di Mambaul Hisan Sidayu. Kemudian melanjutkan pendidikan SMA di Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik.
Waktu duduk di bangku SMA, Ning Umi Laila juga menuntut ilmu di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Simo Surabaya.
Maka sejak kelas 3 SMA, Ning Umi Laila mulai berdakwah akhirnya setelah lulus SMA, Ning Laila kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kuliah di Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) di Surabaya.
Waktu itu Ning Umi laila mengikuti ayahnya berdakwah karena sang ibu sakit namun duetnya dengan sang ayah harus berakhir juga karena ayahnya juga sakit, maka dilanjutkannya dakwahnya sampai kini. (*)