Sikap bersyukur tidak hanya relevan ketika kita berada dalam keadaan sejahtera dan berkecukupan. Bahkan, dalam situasi kesulitan dan cobaan sekalipun, bersyukur tetaplah menjadi tuntunan yang harus kita pegang erat. Dalam hadis Riwayat Ahmad, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Ajaib sekali urusan orang mukmin! Segala urusannya adalah baik baginya. Jika mendapat nikmat, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan, ia sabar, maka itu baik baginya."
Bersyukur dalam kesulitan adalah bentuk kepatuhan kita kepada Allah, melepaskan egosentrisme kita, dan menyadari bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang lebih besar.
Baca Juga: 7 Tempat Makan Nasi Kebuli di Jogja yang Rasanya Lezat dan Gurih
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperdalam sikap bersyukur kita. Di bulan yang penuh rahmat ini, kita diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kita, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Puasa Ramadan sendiri adalah tanda syukur kita atas nikmat iman dan Islam yang Allah berikan kepada kita. Dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, kita belajar menghargai nikmat makanan, minuman, dan kenikmatan lainnya yang seringkali kita ambil begitu saja.
Jamaah yang dibahagiakan Allah, lalu bagaimana kita bisa mengasah sikap bersyukur? Pertama, luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ketika kita menyadari betapa banyaknya karunia yang kita terima, akan lebih mudah bagi kita untuk bersyukur.
Kedua, cobalah untuk selalu beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Mengakui kesalahan dan kekurangan kita adalah langkah awal untuk bersyukur atas pengampunan-Nya.
Ketiga, bersedekah. Berbagi dengan sesama adalah bentuk nyata bersyukur atas nikmat yang kita terima. Dengan memberi kepada orang lain, kita mengakui bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah titipan dari Allah.
Dengan bersyukur, kita tidak hanya memperoleh kebahagiaan dan kedamaian di dunia, tetapi juga memperoleh pahala yang besar di akhirat. Semoga kita semua dapat menjadikan sikap bersyukur sebagai prinsip hidup dalam setiap langkah kita, tidak hanya di bulan Ramadan ini, tetapi sepanjang hidup kita. Aamiin.
Demikianlah contoh teks khutbah Jumat singkat di Bulan Ramadhan 1445 H, yang bisa dijadikan referensi.(*)
Sumber:
NU Online