KRjogja.com – Dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara karya Suhartono Wiryopranoto dkk, bapak pendidikan Indonesia ini lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Dari namanya sudah terlihat, bahwa ia merupakan keturunan ningrat. Dalam skrispi berjudul Ki Hadjar Dewantara (1889-1959): Perjuangan dan Kiprahnya dalam Pendidikan karya Nur Aini, diketahui bahwa Ki Hadjar Dewantara adalah cucu dari Paku Alam III. Ayahnya adalah Pangeran Ario Suryaningrat, sedangkan ibunya bernama Raden Ayu Sandiah.
Sejak kecil, Ki Hadjar Dewantara telah belajar banyak hal. Di antaranya adalah seni sastra, gending, seni suara, dan agama Islam. Akibatnya, jiwanya menjadi lembut. Namun, di balik kelembutan itu, ia menentang dengan keras praktik kolonialisme dan feodalisme yang marak terjadi.
Baca Juga: Petani Antusias Menanam, Sorgum Didorong 'Naik Kelas' Sebagai Pangan Lokal
Pada 4 November 1913, Ki Hadjar Dewantara menikah dengan sepupunya, Raden Ajeng Sutartinah. Dari pernikahannya, ia dikaruniai enam orang anak :
1. Subroto Aryo Mataram
2. Asti Wandasari
3. Ratih
4. Sudiro
5. Bambang Sukowati
6. Syailendra
Ki Hajar Dewantara berjuang seumur hidupnya untuk pembentukan bangsa. Usahanya terus ia lakukan hingga akhir hayatnya. Berbagai hukuman telah ia terima demi kepentingan bangsa Indonesia.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan berkat kerja kerasnya. Berikut Penjelasannya :
· Mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922
· Dilansir National Geographic Indonesia, oleh UNESCO namanya masuk sebagai 10 orang berpengaruh di dunia, khususnya dari bidang pendidikan.
· Menteri Pendidikan Indonesia yang pertama (diangkat pada 1956)
· Mendapat gelar Pahlawan Nasional Indonesia
· Menciptakan konsep pendidikan modern di Taman Siswa (*)