Menurut Anne Libera, profesor komedi di Columbia College Chicago, humor dapat membantu anak dan orang tua melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, sehingga menciptakan ikatan yang lebih kuat.
Humor juga dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan pemecahan masalah anak. Katie Hurley, seorang psikoterapis anak, menegaskan bahwa humor mendorong perkembangan kreativitas dan kemampuan berbahasa.
Di samping manfaat bagi anak, humor juga membantu orang tua mengelola stres. Ketika situasi di rumah mulai memanas, lelucon bisa menjadi cara untuk meredakan ketegangan.
Namun, penting untuk menggunakan humor dengan bijak. Humor yang salah, seperti sarkasme atau lelucon yang merendahkan, dapat berdampak negatif pada hubungan. Setiap jenis humor perlu disesuaikan dengan usia dan situasi anak.
Humor yang efektif adalah yang menjadikan orang tua dan anak sebagai tim yang sama. Lelucon yang melibatkan situasi lucu yang dialami bersama dapat menciptakan kenangan positif.
Dalam kesimpulannya, humor dapat menjadi alat yang ampuh dalam membangun hubungan yang sehat dan penuh kasih antara orang tua dan anak. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tetap menghormati perasaan anak.
Dengan pendekatan yang tepat, humor tidak hanya mampu mengatasi konflik tetapi juga memperkuat ikatan emosional, menciptakan suasana rumah yang positif dan mendukung perkembangan anak secara keseluruhan.
Sumber: ANTARA, berbagai sumber
