Krjogja.com - KABUPATEN Pacitan di Jawa Timur menawarkan destinasi wisata yang cukup lengkap, sesuai karakteristik dan kondisi geografisnya yang merupakan pegunungan/perbukitan karst Pegunungan Seribu (Gunung Sewu) maupun pantai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Objek-objek wisata alam berupa pantai, goa dan sungai menjadi andalan destinasi wisata Pacitan.
Salah satu obwis yang menarik perhatian wisatawan belakangan ini adalah Sungai Maron. Bahkan aktivitas wisata menyusuri Sungai Maron sering diibaratkan menjelajahi Sungai Amazon di Amerika Selatan. Atraksi wisata minat khusus jelajah alam ini pun viral di media sosial karena keindahan alamnya yang memukau. Apalagi bagi yang pintar mengambil gambar dan video di spot-spot tertentu, dijamin bakal memperoleh banyak sekali foto dan video menarik.
Sungai Maron mengalir di wilayah Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Lokasinya sekitar 40 km arah Barat dari pusat kota Pacitan atau sekitar 1 jam 10 menit melewati Tumpak Rinjing hingga Dadapan Watukurung yang berkontur naik turun dengan sejumlah kelokan tajam.
Baca Juga: Tempat Wisata di Magelang: Menikmati Keindahan Alam dan Sejarah yang Memukau
Pemkab Pacitan menjadikan Sungai Maron sebagai destinasi wisata andalan sejak 2021. Meski sebenarnya sungai ini telah dimanfaatkan sebagai lokasi wisata oleh masyarakat sekitar mulai 2012 secara sederhana.
Destinasi wisata ini dikelola Karang Taruna Desa Dersono yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Maron. Setiap hari buka pukul 07.00-17.00 WIB. Atraksi wisata susur Sungai Maron menempuh jarak 4 kilometer sekali jalan, sehingga kalau pergi pulang dari dermaga kembali ke dermaga sekitar 8 kilometer.
Seorang awak perahu yang mengantar menyusuri Sungai Maron menuturkan, setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur, bisa dipastikan Sungai Maron dibanjiri wisatawan dari berbagai daerah. Begitu pula saat 'Krjogja.com' tiba di Sungai Maron, Sabtu (5 Oktober 2024) sekitar pukul 11.00 WIB, wisatawan sudah mengantre di dermaga untuk naik perahu menyusuri sungai. Aktivitas wisata susur sungai merupakan menu utama destinasi wisata Sungai Maron.
Baca Juga: Mensos Gus Ipul: Bantuan Makan Bergizi untuk Lansia Tepat Sasaran
Untuk masuk obwis ini setiap wisatawan dikenai tarif Rp 5.000. Sedangkan tarif parkir sepeda motor Rp 3.000 dan mobil Rp 5.000. Sementara untuk naik perahu dikenakan tarif Rp 100.000 persatu perahu yang bisa dimuati 4 orang, artinya setiap orang membayar Rp 25.000. Sebuah tarif yang cukup layak dan sebanding dengan keseruan yang diperoleh saat menyusuri Sungai Maron selama sekitar 50 menit. Air sungainya tampak jernih berwarna kehijauan, dengan kiri-kanan rindangnya pohon jambu yang menjorok ke atas sungai maupun pohon kelapa yang menjulang tinggi.
Faktor keamanan dan keselamatan tetap menjadi perhatian, setiap penumpang perahu wajib mengenakan jaket pelampung yang disediakan pengelola. Setelah menyusuri sungai sejauh 4 km, wisatawan akan sampai di muara sungai di sekitar Pantai Ngiriboyo yang menghadap Samudera Hindia. Di sepanjang aliran sungai, terdapat beberapa spot untuk berfoto-foto. Misalnya saat melintasi bawah pepohonan yang menjorok ke sungai, sehingga terkesan seperti menyusuri sungai di bawah pohon. Atau di sebuah 'teluk' yang juga dikelilingi berbagai jenis pohon yang dikenal dengan nama Teleng Sirah.
Namun saat asyik mengabadikan keindahan Sungai Maron, jangan sampai lengah, karena bisa saja tiba-tiba gelombang air memercik mengenai kamera, terutama saat berpapasan dengan perahu lain atau saat ada angin cukup kencang berhembus yang mengakibatkan air sungai jadi bergelombang.
Menyusuri Sungai Maron di musim kemarau memang mengasyikkan. "Seru pokoknya. Selama menyusuri Sungai Maron, kita bisa merasakan berbagai sensasi yang mengasyikkan. Apalagi saat musim kemarau, air sungai tampak jernih menghijau," ujar Rheyza, wisatawan asal Yogya.
Hal senada diakui Audra, pelajar dari Yogya yang merasakan sensasi naik perahu motor menyusuri Sungai Maron. "Menyenangkan, apalagi saat berpapasan dengan perahu-perahu lain, perahu jadi seperti menghadapi gelombang. Banyaknya pepohonan di kiri-kanan sungai juga menambah syahdu pemandangan," ucapnya.
Bajuri, yang memimpin rombongan rekreasi warga Dongkelan, Sidorejo, Godean, Sleman, DIY, menuturkan, rugi kalau berwisata ke Pacitan tidak menyempatkan untuk menyusuri Sungai Maron.