Rekomendasi Teks Khutbah Jumat Singkat 6 Desember 2024, Bertemakan Budayakan Kejujuran dalam Kehidupan

Photo Author
- Kamis, 5 Desember 2024 | 15:05 WIB
Khatib menyampaikan khutbah Jum'at di mimbar Masjidil Haram (pinterest)
Khatib menyampaikan khutbah Jum'at di mimbar Masjidil Haram (pinterest)

Jamaah Salat Jumat yang Dirahmati Allah,

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut?” Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Sahabat itu bertanya lagi, “Mungkinkah seorang pemimpin itu bakhil?” Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Kemudian sahabat tersebut bertanya, “Mungkinkah seorang mukmin itu pendusta?” Rasulullah menjawab, “Tidak.” 

Dalam bukunya Islam Muna, ulama besar dari Universitas Al-Azhar Kairo, almarhum Sayyid Sabiq, menukil hadis ini dan menjelaskan bahwa iman dan dusta tidak bisa berkumpul dalam hati seorang mukmin. Rasulullah menegaskan bahwa dusta merupakan salah satu ciri munafik, selain ingkar janji dan menyelewengkan amanah.

Jamaah Salat Jumat yang Dirahmati Allah,

Islam tidak akan pernah tumbuh dan berdiri kokoh sampai saat ini melalui pribadi yang tidak jujur. Sejarah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mencatat bahwa selama 40 tahun, beliau dikenal sebagai pribadi yang jujur sehingga mendapat gelar Al-Amin (yang terpercaya) sebelum diangkat menjadi utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menyampaikan ajaran Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ditanya oleh seorang laki-laki tentang perbuatan yang harus dilakukan untuk bisa masuk surga dan apa yang menyebabkan seseorang masuk neraka.

Rasulullah menjawab, “Berpegang teguhlah kepada kejujuran, sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata benar dan jujur akan tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benar dan jujur. Jauhilah dusta, sesungguhnya dusta adalah kejahatan yang mengantarkan seseorang ke neraka. Dan seseorang yang sering berdusta akan tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”

Jamaah Salat Jumat yang Dirahmati Allah,

Perubahan nilai-nilai dalam masyarakat saat ini sering kali menggambarkan kondisi di mana sikap istiqamah dalam mempertahankan hidup yang Hanif, bersih, lurus, dan jujur, sering dipandang sebagai tindakan yang mempersulit diri sendiri dan orang lain. Namun, jika kita renungkan, berpaling dari kejujuran justru merupakan tindakan yang menghancurkan diri sendiri dan orang lain. 

Ketika kejujuran ditinggalkan, yang merajalela adalah dusta dan kebohongan. Sebuah kebohongan hanya bisa ditutupi dengan kebohongan lain, dan begitu seterusnya, sehingga melahirkan lingkaran kebohongan yang tak berujung. Oleh karena itu, dusta dapat dianggap sebagai induk dari berbagai dosa. Integritas pribadi sebagai seorang Muslim akan jatuh ketika seseorang tidak mampu menjaga kejujuran, sehingga tidak konsisten antara keyakinan, ucapan, dan tindakan.

Jamaah Salat Jumat yang Dirahmati Allah,

Krisis multidimensional yang melanda bangsa kita saat ini bermuara pada krisis akhlak, termasuk di dalamnya krisis kejujuran dan menipisnya rasa malu berbuat kesalahan. Hal ini telah menimbulkan akibat-akibat sampingan, seperti krisis panutan di kalangan masyarakat. 

Padahal, masih banyak orang baik dan jujur di negeri ini, namun mereka kebanyakan berada di posisi silent minority. Jika kondisi ini berlanjut, kita khawatir Indonesia akan tergelincir ke dalam kategori negara dengan zero trust society, sebagaimana yang diprediksi oleh Francis Fukuyama pada tahun 1995.

Jamaah Salat Jumat yang Dirahmati Allah,

Krisis kejujuran telah menjadi penyebab suburnya praktik korupsi, kolusi, dan manipulasi yang menggerogoti kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Karena kemahiran dalam membuat lingkaran kebohongan, perbuatan-perbuatan tersebut semakin merebak dan sulit dibuktikan. Kebohongan seringkali mencampuradukkan yang benar dan yang salah, serta yang hak dan yang batil. 

Oleh karena itu, jika kita ingin membenahi moral hazard di kalangan pengelola negara dan masyarakat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membudayakan kejujuran dan meluruskan kesalahan berpikir yang melahirkan pembenaran atas perbuatan yang tidak benar. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X