Pengakuan dan Penerimaan: Langkah pertama adalah mengakui keberadaan inner child dan menerima bahwa ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Ini melibatkan pengakuan terhadap pengalaman masa lalu dan perasaan yang mungkin telah lama diabaikan.
Mendengarkan Inner Child: Luangkan waktu untuk "mendengarkan" apa yang inner child Anda coba sampaikan. Ini bisa dilakukan melalui meditasi, journaling, atau berbicara dengan diri sendiri di depan cermin.
Validasi Perasaan: Penting untuk memvalidasi perasaan inner child Anda. Katakan padanya bahwa perasaannya valid dan bahwa ia berhak merasa seperti itu.
Reparenting: Proses ini melibatkan memberikan pada diri sendiri kasih sayang, dukungan, dan perlindungan yang mungkin tidak Anda dapatkan di masa kecil. Ini bisa termasuk berbicara dengan diri sendiri dengan lembut dan memberikan afirmasi positif.
Terapi: Bekerja dengan terapis yang berpengalaman dalam penyembuhan inner child dapat sangat membantu. Terapi dapat memberikan alat dan teknik untuk mengatasi trauma masa lalu dan mengembangkan pola pikir yang lebih sehat.
Praktik Mindfulness: Meditasi dan praktik mindfulness dapat membantu Anda tetap terhubung dengan perasaan dan kebutuhan inner child Anda di saat ini.
Eksplorasi Kreatif: Melibatkan diri dalam aktivitas kreatif seperti menggambar, menulis, atau bermain musik dapat menjadi cara yang aman untuk mengekspresikan dan memproses emosi inner child.
Menetapkan Batasan: Belajar untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan dan situasi lain adalah bagian penting dari penyembuhan inner child.
Praktik Self-Care: Merawat diri sendiri secara fisik dan emosional adalah cara untuk menunjukkan pada inner child bahwa kebutuhannya penting dan layak dipenuhi. (*)