KRJogja.com - Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Mayday, sebuah momentum bersejarah yang mengakar kuat dalam perjuangan hak-hak buruh. Namun di luar itu, istilah mayday juga memiliki arti lain yang tak kalah penting: sinyal darurat internasional yang digunakan dalam dunia penerbangan dan maritim.
Sebagai sinyal bahaya, kata mayday berasal dari bahasa Prancis m'aidez, yang berarti "tolong saya." Pertama kali diadopsi pada tahun 1920-an oleh operator radio penerbangan di London, istilah ini dipilih karena mudah diucapkan dan dipahami, bahkan di tengah komunikasi yang terganggu.
Baca Juga: Warga Sedayu Hilang Tiga Hari di Sungai Progo Ditemukan Meninggal Dunia
Ketika seseorang memancarkan seruan mayday tiga kali berturut-turut, itu menandakan bahwa mereka berada dalam situasi mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera.
Sementara itu, dalam konteks sosial dan politik, Mayday mengacu pada Hari Buruh Internasional, lahir dari gerakan pekerja yang memperjuangkan delapan jam kerja sehari di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.
Sejak saat itu, 1 Mei menjadi simbol solidaritas buruh di seluruh dunia, seringkali diwarnai dengan aksi demonstrasi, pidato, dan tuntutan perbaikan kesejahteraan.
Dua makna ini — seruan darurat dan perayaan perjuangan — seakan saling bersahutan. Di satu sisi, mayday adalah panggilan untuk keselamatan; di sisi lain, ia adalah seruan untuk keadilan. (*)