KRjogja.com - Allah Maha Pemurah dan Bijaksana. Niat buruk yang urung dilakukan karena takut pada Allah rupanya dicatat sebagai suatu pahala kebaikan.
Tentu saja, berniat untuk melakukan sebuah kebaikan mendapat satu catatan baik. Apalagi jika niatnya baik dan melakukan perbuatan baik itu pasti dicatat sebagai kebaikan, amal kebaikan yang sempurna.
Allah memerintahkan malaikat untuk mencatat perbuatan baik dan buruk manusia.
Catatan ini mulai dari niat baik hingga melakukan perbuatan yang diniatkan atau direncanakan itu, kendati masih dalam hati, atau belum diutarakan.
Catatan ini akan ditampilkan pada hari berhenti, sebagai dasar mempertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam surga atau neraka.
Merujuk pada Ensiklopedi Hadits Qudsi dengan pensyarah Imam Al-Qasthalani dan Imam An-Nawawi
Baca Juga: Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Ini Bisa Ekspor dan Jadi Pemasok Coffee Shop di 5 Negara
Ada sebuah hadits qudsi yang menyampaikan, Dia berfirman sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan, lalu menjelaskan hal tersebut, maka barangsiapa yang berniat satu kebaikan namun tidak melakukannya, Allah mencatatnya di sisiNya sebagai sebuah kebaikan yang sempurna bagi orang itu, lalu Jika ia menginginkan kebaikan dan melakukannya Allah mencatatnya di sisinya dengan 10 kebaikan hingga 700 kali lipat bahkan berlipat-lipat ganda.
Dan barangsiapa yang berniat satu keburukan namun tidak melakukannya Allah mencatat Nya di sisinya sebagai satu kebaikan yang sempurna bagi orang tersebut. Lalu Jika ia bermaksud keburukan dan melakukannya, Allah mencatat-Nya sebagai satu kejahatan.
Begitu senangnya manusia, umat Mukmin, berniat berbuat baik sudah mendapatkan pahala, apalagi jika merealisasikan niat baik tersebut, yang mendapatkan pahala baik 10 kebaikkan hingga 700 kali lipat kebaikan, bahkan berlipat-lipat ganda.
Artinya, hanya Allah yang mengetahui berapa lipatan tersebut berbilang.
Ada sebuah hadits Qudsi lain yang diriwayatkan umat Islam
Abu Hurairah menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman ; apabila hambaKu bermaksud melakukan satu kejahatan maka janganlah kalian mencatatnya hingga melakukannya.