Jogja Tak Pernah Sepi, 5 Alasan Mengapa Wisatawan Selalu Balik Lagi

Photo Author
- Senin, 14 Juli 2025 | 09:55 WIB
Penampakan Tugu Pal Putih. (visitingjogja)
Penampakan Tugu Pal Putih. (visitingjogja)

Krjogja.com - YOGYA - Jogja seolah punya sihirnya sendiri. Setiap sudutnya menyimpan cerita, dan setiap langkah wisatawan seakan selalu menuju pulang kedua mereka. Tak heran jika kota ini tak pernah benar-benar sepi dari pengunjung, bahkan di luar musim liburan. Kota budaya ini seperti punya magnet yang terus menarik orang untuk datang, berlama-lama, dan kemudian... kembali lagi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Daerah Istimewa Yogyakarta selama Januari-Maret 2025 naik 3,49 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 (cumulative to cumulative) dari 9.894.680 perjalanan menjadi 10.240.350 perjalanan. Tak sedikit dari mereka adalah "pengunjung lama" yang datang kembali dengan alasan yang melulu tak dapat dijelaskan logika.

Lantas, apa yang membuat Jogja begitu sulit dilupakan? Ini lima alasan paling sering disebut wisatawan:

Suasana yang bikin rindu

Kota ini seakan punya atmosfer yang sulit dijelaskan. Ramahnya warga, damainya jalanan pagi, dan suara angkringan di malam hari menciptakan suasana khas yang tak tergantikan. Ada orang yang bilang Jogja itu seperti pelukan hangat—selalu bikin tenang. Dibandingkan kota besar lain, Jogja masih menyimpan ritme hidup yang pelan, nyaman, dan bersahabat. Cocok untuk healing, menyepi, atau sekadar jalan kaki sore di Kotabaru. Bahkan ketika jalan Malioboro dipenuhi orang, suasananya tetap terasa akrab. Tidak grusa-grusu. Tidak bising berlebihan.

Biaya liburan yang masih masuk akal

Dibandingkan Bali atau Bandung, Jogja masih termasuk ramah dompet. Kita dapat menemukan penginapan dengan harga mulai Rp50.000-an, makan murah, dan transportasi mudah—termasuk Trans Jogja yang kini makin nyaman, dengan uang Rp3.600 ini kita sudah bisa menggunakan Trans Jogja. Kota ini juga sangat cocok untuk "backpacker pemula".

Destinasi lengkap: Alam, Budaya, Kuliner

Wisatawan akan sangat dimanjakan dengan tempat wisata yang ada di Jogja, mereka dapat menikmati sunrise di Merapi, menjelajah Candi Prambanan, berkunjung ke Museum Sonobudoyo, Taman Sari Ullen Sentalu, hingga pameran seni kontemporer di Jogja National Museum, dan dilanjutkan dengan menghabiskan malam Minggu di Alun-Alun Kidul, tak lupa juga mencicipi gudeg legendaris dalam sehari penuh. Atau mau piknik di pantai? Parangtritis dan sekitarnya menunggu. Sangat lengkap sekali bukan?

Rasa Aman dan Akrab Seperti di Rumah Sendiri

Banyak wisatawan mengaku merasa lebih santai dan aman saat berada di Jogja. Tak sedikit pula yang menjalin pertemanan baru dengan warga lokal. Warganya ramah, nada bicara yang halus, hingga budaya gotong royong yang masih kuat membuat wisatawan merasa disambut dengan tangan terbuka.

Bahkan hal asing jika kamu tersesat di gang kecil dan dengan mudah mendapat petunjuk dari warga sekitar, lengkap dengan senyuman. Bahkan tak jarang pula, pedagang kaki lima ikut membantu wisatawan mencari arah atau memberi rekomendasi kuliner terdekat.

"Saya pernah ketinggalan dompet di angkringan, sudah gelisah kalau dompet saya gak bakalan kembali lagi, ternyata pas balik dompetnya dijaga sama bapaknya (pemilik angkringan). Rasanya kayak dijaga orang tua sendiri, mungkin saya tidak dapat menemukan pengalaman serupa di tempat/kota lain," cerita Fika (19) wisatawan asal Jember.

Kenangan dan Cerita yang Terus Melekat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X