Jangan Digosok, Ini Cara Tepat Jika Terkena Gas Air Mata!

Photo Author
- Senin, 1 September 2025 | 18:20 WIB
Ilustrasi gas airmata (Pixabay)
Ilustrasi gas airmata (Pixabay)

Krjogja.com - Gelombang aksi yang terjadi dewasa ini tak jarang menimbulkan korban dan kericuhan. Salah satu momok dan musuh demonstran adalah gas air mata yang sering kali ditembakkan oleh aparat. Gas air mata ini biasanya ditembakkan dengan tujuan untuk membubarkan masa aksi.

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah bahan kimia iritan yang biasanya digunakan aparat keamanan untuk membubarkan kerumunan atau mengendalikan massa. Meskipun disebut "gas", sebenarnya zat ini berbentuk partikel padat atau cair yang disemprotkan sehingga berubah menjadi aerosol atau kabut di udara.

Baca Juga: Kolaborasi Kemendikdasmen bersama PP IPPNU Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Kandungan utamanya bisa berupa CS (chlorobenzylidene malononitrile), CN (chloroacetophenone), atau OC (oleoresin capsicum, ekstrak cabai, biasa disebut semprotan merica).

Zat-zat ini menimbulkan reaksi cepat pada tubuh, seperti mata berair dan perih, sensasi terbakar pada kulit, hidung meler, batuk, hingga kesulitan bernapas.

Meskipun umumnya tidak mematikan, gas air mata dapat berbahaya bila terhirup dalam jumlah besar, digunakan di ruang tertutup, atau mengenai orang dengan masalah kesehatan pernapasan seperti asma.

Baca Juga: Porda XVII DIY di Gunungkidul, 90 Siswa SMAN 1 Sewon Siap berlaga

Karena itu, penggunaannya sering menuai kontroversi dan dibatasi oleh hukum internasional untuk situasi perang, meski masih banyak dipakai dalam konteks penanganan demonstrasi sipil.

Dampak Terkena Gas Air Mata

Dampak terkena gas air mata biasanya muncul beberapa detik setelah terpapar dan bisa sangat mengganggu meski umumnya bersifat sementara. Berikut efek yang sering terjadi:

1. Pada mata
Mata perih, panas, dan berair berlebihan, Penglihatan kabur sementara, Sensasi seperti terbakar,

2. Pada sistem pernapasan
Hidung berair (pilek mendadak), Batuk terus-menerus, Sesak napas atau dada terasa tertekan, Bisa memperparah penyakit asma atau bronkitis

3. Pada kulit
Rasa terbakar dan gatal, Kemerahan atau iritasi kulit, Lepuhan bila terkena paparan konsentrasi tinggi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X