Gethuk: Sejarah, Kreativitas Boga, serta Keluhuran Masyarakat Jawa

Photo Author
- Jumat, 7 November 2025 | 22:20 WIB
  Wujud Gethuk Trio khas Magelang    ((visitjawatengah.jatengprov.go.id))
Wujud Gethuk Trio khas Magelang ((visitjawatengah.jatengprov.go.id))


KRJogja.com—Masyarakat Jawa tak pernah sepi dari kreativitas, apalagi dalam hal makanan. Gethuk adalah salah satu makanan tradisional Jawa yang memiliki sejarah unik.

Banyak orang meyakini jika gethuk lahir dan berkembang dari daerah Magelang, Jawa tengah.

Sebagai negara agraris, wilayah-wilayah di Indonesia tak pernah kekurangan ragam varian hasil pertanian. Salah satunya adalah ketela atau singkong (Manihot esculenta).

Dalam artikel berjudul Gethuk: A Local Masterpiece of Cassava, disebutkan bahwa tanaman ketela atau singkong sejatinya bukan tanaman asli Indonesia.

Tanaman ini berasal dari daratan Amerika Selatan yang kemudian menyebar hingga ke berbagai wilayah di Nusantara dari Sumatera hingga Sulawesi.

Sejarah lahirnya gethuk

Menurut artikel yang dimuat dalam majalah Panjebar Semangat edisi 6 Juli 2024, kelahiran getuk erat kaitannya dengan zaman penjajahan.

Di saat bangsa Jepang menjajah Indonesia, rakyat didera kelaparan lantaran sulitnya memperoleh beras sebagai bahan makanan pokok.

Guna menyiasati fenomena tersebut, rakyat lantas berupaya mencari alternatif sumber pangan. Ketela atau singkong kemudian dipilih sebagai pengganti beras yang kian langka.

Sejak saat itu, lahirlah berbagai olahan makanan berbahan dasar ketela yang salah satunya adalah getuk.

Adapun penamaan gethuk sendiri berangkat dari bunyi "thuk, thuk, thuk" yang muncul saat singkong yang telah direbus tersebut dijojoh di dalam lumpang.

Sementara, dalam kesusastraan Jawa, apabila di-kerata-basa-kan atau di-jarwa-dhosok-kan, kata getuk sendiri berarti "Yen digeget manthuk-manthuk" (red: ketika digigit manggut-manggut).

Ragam jenis gethuk

Menurut warna penampilannya, gethuk dapat dibagi menjadi dua, yakni getuk lindri dan getuk biasa.

Getuk biasa adalah gethuk yang tampilannya hanya berupa irisan-irisan kecil singkong yang telah dijojoh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X