Tak hanya memenuhi lembaran turats (kitab), catatan Gus Baha’ juga membentang di papan tulis yang melekat pada dinding-dinding.
Menyaksikan hal tersebut, TGB Zainul Majdi merasa terkenang dengan nasihat Imam Syafi'i.
“Ilmu itu bagaikan binatang buruan dan tulisan adalah tali untuk mengikatnya,” kutipnya.
Pada foto di salindia terakhirnya, TGB menunjukkan hadiah kenang-kenangan dari Gus Baha’ yang berisikan pesan tulisan tangan dalam bahasa Arab.
Perjumpaan antara TGB Zainul Majdi dan Gus Baha’ merupakan pertautan antara dua ulama alim di negeri ini.
Keduanya merupakan simbol pancaran ilmu Alquran yang tak surut oleh waktu, tak padam oleh zaman. (*)