Krjogja.com — Bahasa Indonesia memiliki kedinamisan yang sangat cair (fluid). Tak heran, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) senantiasa makin kaya dengan tambahan entri baru.
Hingga pemutakhiran keenam di bulan Oktober 2025 lalu, setidaknya terdapat 3.259 entri anyar yang masuk kedalam KBBI.
Baca Juga: Warga Bersyukur, DPRD Wujudkan Aspirasi
Entri tersebut tak hanya mencakup kata tunggal saja, melainkan juga membuat frasa alias gabungan kata.
Melansir laman resmi Narabahasa, beberapa entri yang masuk ke KBBI tersebut mungkin masih belum galib di masyarakat.
Namun, KBBI perlu merangkulnya guna memberikan standar makna yang dapat menjadi pedoman khalayak penutur umum.
Baca Juga: Saat Empat Beksan Trah Mataram Islam Dipentaskan di Momen Catur Sagatra
Misalnya saja, salah satu frasa yang baru masuk kedalam KBBI yakni istilah ‘jendela mengambang’.
Frasa ini merupakan istilah untuk fitur jendela aplikasi yang dapat tampil di atas jendela lain pada layar gawai.
Bagi publik yang masih merasa asing dengan istilah ini, padanan sehari-hari yang mungkin ditemui yakni ‘floating windows’.
Selain jendela mengambang, ada pula kata ‘anarkopunk’. Istilah ini bermakna praktik anarkisme yang mengekspresi via musik punk.
Selain itu, terdapat pula kata ‘jot-mengejot’ yang berarti saling membawakan makanan.
Kata baru lainnya yang tak boleh kelewat dari penahaman publik adalah kata xenoglosofilia.
KBBI memaknai kata ini dengan kecenderungan untuk menggunakan kata-kata asing yang sebenarnya tidak perlu.