ragam

Bolehkah Puasa Rajab Diganti Utang Puasa Ramadhan, Begini Ketentuan Menurut Islam

Sabtu, 13 Januari 2024 | 11:30 WIB
Ilustrasi. (Foto : pexels/Thirdman)

Krjogja.com - Sebagai amalan sunnah, puasa Rajab sangat dianjurkan untuk umat Islam. Akan tetapi, pertanyaan muncul bila seorang muslim ingin puasa Rajab sekaligus puasa qadha Ramadan. Apakah hal tersebut boleh dilakukan?

Puasa Rajab adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Rajab. Meski belum ada dalil sahih yang menjelaskannya, tapi puasa sunnah ini sama-sama dianjurkan seperti puasa sunnah lain dalam Islam.

Apalagi, puasa Rajab dilakukan di bulan mulia seperti Rajab yang mendatangkan banyak pahala dan ampunan.

Baca Juga: Ribuan Massa Ormas Islam Kembali Berkumpul Bela Palestina, Serukan Perpanjang Boikot Produk Israel

Apabila melakukan maksiat di bulan Rajab, dosa akan dilipatgandakan. Sedangkan, amalan baik akan diganjar dengan pahala yang berlipat juga.

Melansir NU Online, menggabungkan puasa Rajab dan puasa qadha ternyata sah atau diperbolehkan. Kedua pahala bisa didapatkan juga.

Hukum ini sesuai dengan penjelasan Syekh al-Barizi serta keterangan dalam kitab Fathul Mu'in beserta hasyiyahnya, I'anatuth Thalibin.

"Dan dikecualikan dengan pensyaratan ta'yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardlu, yaitu puasa sunnah, maka sah berpuasa sunnah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama".

Ucapan Syekh Zainuddin, meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu, ini adalah ghayah (puncak) keabsahan puasa sunnah dengan niat puasa mutlak, maksudnya tidak ada perbedaan dalam keabsahan tersebut antara puasa sunnah yang berjangka waktu seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura' dan hari-hari tanggal purnama.

Atau selain puasa sunnah yang berjangka waktu, seperti puasa yang memiliki sebab, sebagaimana puasa istisqa' dengan tanpa perintah imam, atau puasa sunnah mutlak.

Baca Juga: Seluruh Wilayah DIY Diprediksi Hujan Hari Ini

Ucapan Syekh Zainuddin, dengan niat puasa mutlak, maka cukup dalam niat puasa Arafah dengan niat semisal, saya niat berpuasa.

Dalam kitabnya Syekh al-Kurdi disebutkan, dalam kitab al-Asna demikian pula Syekh Khatib al-Sayarbini dan Syekh al-Jamal al-Ramli, berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan.

Dalam kitab al-I'ab ditambahkan, dari kesimpulan tersebut, Syekh al-Barizi berfatwa bahwa apabila seseorang berpuasa qadha (Ramadhan) atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka pahala keduanya bisa didapat, baik disertai niat berpuasa sunnah atau tidak.

Halaman:

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB