ragam

BPBD DIY Imbau Nelayan Tidak Melaut Selama Badai Siklon Anggrek

Sabtu, 20 Januari 2024 | 13:58 WIB
ilustrasi nelayan (sumber pixabay)

Krjogja.com - Badai Siklon Tropis Anggrek diprediksi akan terjadi di DIY pada 18 – 22 Januari 2024, mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Selain itu, badai ini juga mengakibatkan terjadi potensi tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) di Samudra Hindia selatan Jawa dan Perairan Selatan Yogyakarta.

Terkait dengan hal tersebut Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad telah mengerahkan banyak potensi untuk bersiaga. Tidak hanya potensi dari BPBD provinsi dan kabupaten/kota, namun Noviar menyebut sudah mempersiapkan relawan-relawan di tingkat kalurahan untuk bersiaga, guna mengantisipasi berbagai kemungkinan.

Baca Juga: Perpusnas Bakal Bagikan 1.000 Buku Baca Untuk PAUD dan SD Tiap Desa

DIY memang dilanda hujan yang relatif intens disertai dengan angin kencang pada beberapa hari belakangan ini. Para relawan di masing-masing kelurahan melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana di Tingkat Kelurahan akan dengan sigap menangani apabila terjadi dampak buruk, seperti misalnya pohon tumbang.

Apabila tidak tertangani, maka, potensi dari kabupaten/kota serta provinsi akan turun tangan. Pemaksimalan relawan ini dilakukan, mengingat banyak potensi pohon tumbang yang diprediksi akan terjadi.

Noviar menjelaskan, Siklon Anggrek diprediksi memang memberikan dampak negatif lebih banyak pada DIY di sisi selatan. Masyarakat di sepanjang pantai selatan harus lebih waspada karena memang gelombang tinggi saat ini sudah naik hingga 4 meter.

Guna mengantisipasi dan meminimalisir risiko Siklon Anggrek ini, Noviar menghimbau nelayan untuk tidak melalut, dari tanggal 19 – 22 Januari, atau sampai ada himbauan baru dari BMKG. Untuk wisata pantai, Noviar menjelaskan, tidak ada penutupan. Namun, wisatawan diminta lebih waspada dan mengikuti himbauan petugas.

Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Tunggu Tanggapan Pusat Bangun JLT

Saat ini menurut Noviar, Badai Tropis Anggrek berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu. Tekanan rendah di Australia menunjukkan pola angin Baratan (Monsoon Asia) mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, yang bertiup dari arah Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20 – 40 km/jam.

Adanya aktivitas MJO di kuadran 4 didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70 – 95 % (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan dapat terjadi di wilayah DIY bagian Utara - Tengah pada siang-malam hari.

Oleh karena itu, masyarakat harus siap siaga. Bencana menjadi urusan semua pihak, termasuk masyarakat. Sehingga masyarakat berusaha menyelamatkan apa yang ada di sekitarnya terlebih dahulu. (*)

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB