ragam

Atasi Dampak Buruk Bullying Bagi Anak, Terapi Ini Bisa Dipilih

Rabu, 21 Februari 2024 | 07:50 WIB
Ilustrasi bullying/credit: (pexels.com/Mikhail)


Krjogja.com Jakarta Bullying pada anak-anak merupakan masalah serius yang dapat berdampak luas terhadap kesejahteraan mental dan emosional mereka. Penting bagi orang tua dan pemangku kepentingan untuk memahami dampak-dampak ini dan mencari cara yang efektif untuk membantu anak-anak mengatasi pengalaman traumatis ini.

Fenomena ini tidak hanya menciptakan ketakutan dan kecemasan segera, tetapi juga dapat membentuk persepsi diri yang negatif, menghambat perkembangan pribadi, dan bahkan mengarah pada masalah kesehatan mental yang lebih dalam.

Ketika orang tua mendeteksi bahwa anak mereka menjadi korban bullying dan melihat adanya gangguan kesehatan mental, langkah yang bijaksana adalah memberikan dukungan emosional dan mencari bantuan profesional. Terapi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu anak mengatasi dampak psikologis dari tindakan bullying yang mereka alami.

Dirangkum dari berbagai sumber terapi-terapi yang bisa dipilih untuk korban bullying :

1. Konseling:

Konseling merupakan langkah awal yang sangat penting. Dalam sesi konseling bersama psikolog atau psikiater, anak diberikan ruang untuk berbicara terbuka tentang pengalamannya mengenai tindakan bullying. Terapis akan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, membantu anak untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran, dan pengalaman mereka.

Dengan berbagi pengalaman ini, anak dapat memahami dan mengatasi rasa takut, malu, atau kecemasan yang mungkin muncul.

Selama sesi konseling, terapis akan membimbing anak untuk mengidentifikasi strategi dan keterampilan coping yang dapat membantu mereka menghadapi situasi bullying. Pemahaman diri dan penerimaan diri menjadi fokus penting dalam upaya membangun kepercayaan diri anak.


2. Psikoterapi:

Psikoterapi merupakan pendekatan yang umum digunakan untuk menangani masalah kejiwaan dan mental. Dalam konteks anak korban bullying, psikoterapi dapat membantu mereka mengenali, mengutarakan, dan mengelola berbagai perasaan yang muncul sebagai hasil dari tindakan bully.

Terapi ini mungkin membutuhkan beberapa sesi, tergantung pada kompleksitas masalah dan kebutuhan anak. Melalui interaksi dengan terapis, anak dapat mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres, meningkatkan pemahaman diri, dan merestrukturisasi cara pandang mereka terhadap diri sendiri dan situasi sekitar.

Psikoterapi dapat diselenggarakan dalam bentuk terapi individu, di mana anak berinteraksi secara pribadi dengan terapis, atau dalam sesi kelompok, di mana mereka dapat berbagi pengalaman dengan anak-anak lain yang mengalami masalah serupa. Sesi kelompok dapat menciptakan dukungan sosial yang positif dan membantu anak merasa lebih terhubung dengan orang-orang yang memahami perjuangan mereka.


3. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan pendekatan terapeutik yang dapat efektif dalam menyembuhkan anak korban bullying. CBT berfokus pada perubahan pola pikir dan perilaku yang merugikan, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mental individu. Dalam konteks bullying, CBT dapat membantu anak merespons dan menanggapi situasi dengan cara yang lebih positif.

Misalnya, jika seorang anak mengalami kecemasan, depresi, atau bahkan cenderung melakukan penyalahgunaan zat sebagai akibat dari tindakan bullying, CBT akan membantu mereka mengidentifikasi pola pikir negatif yang mungkin memperburuk situasi. Terapis akan bekerja sama dengan anak untuk merubah cara pandang mereka terhadap diri sendiri dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat.

Halaman:

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB