Krjogja.com - Gus Iqdam, pemimpin Majelis Sabilu Taubah di Blitar, Jawa Timur, dikenal karena kebiasaan baiknya membagikan hadiah dan uang dalam setiap pengajiannya.
Sayangnya, kebaikan Gus Iqdam ini malah menjadi sasaran bully-an dari sebagian orang yang tidak sepaham.
Sebenarnya fenomena ngaji dengan diselingi momen sedekah juga banyak dilakukan oleh pendakwah lainnya. Tidak hanya Gus Iqdam semata.
Baca Juga: Gus Iqdam Cerita Soal Dahsyatnya Sedekah, Begini Kisahnya
Kejadian seperti ini mengingatkan pada ujar-ujar yang berbunyi kurang lebih demikan, "Semakin tinggi pohon, semakin kuat angin menerpanya."
Gus Iqdam, yang tengah naik daun, mendapat sorotan publik atas tindakannya yang sering menjadi viral di media sosial, khususnya TikTok dan Instagram.
Mulai dari momen keluar kamar mandi hingga ngopi di bawah pohon Sengon, semuanya menjadi pembicaraan hangat.
Baca Juga: Ringankan Warga Terdampak Mahalnya Beras, Wonogiri Gandeng Bulog Siapkan Gerakan Pangan Murah
Namun, kali ini, perhatian tertuju pada kebiasaan Gus Iqdam membagikan uang dalam setiap kesempatan pengajian. Terlebih saat rutinan ngaji Majelis Sabilu Taubah.
Kritik yang dilontarkan menggambarkan bahwa bahkan perbuatan baik pun bisa mendapat cemoohan dari orang-orang yang tidak sepandangan. Apalagi perbuatan buruk sekalipun.
Gus Iqdam dengan jujur menceritakan pengalamannya di hadapan jemaahnya, mengakui bahwa ia menjadi korban bully-an terkait kebiasaannya ini.
Baca Juga: Polisi Peduli Kunjungi Ahli Waris Linmas TPS Pemilu
Krjogja.com pada Senin (26/02/2024) melansir dari unggahan akun TikTok @BOLO PUSAT menampilkan Gus Iqdam menceritakan bagaimana dirinya dilecehkan karena kebaikan yang dilakukannya.