ragam

Wisata ke Pantai Kembar Terpadu, Melihat Konservasi Penyu, Semua Serba Seikhlasnya

Rabu, 8 Januari 2025 | 06:05 WIB
Kawasan Konservasi Penyu di Pantai Kembar Terpadu (Foto: M Nur Hasan)

Krjogja.com - KEBUMEN - Bagi sebagian masyarakat atau wisatawan, mungkin Pantai Kembar Terpadu yang terletak di Dusun Kembar, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, belum begitu dikenal dibandingkan destinasi wisata pantai lainnya.

Padahal, Pantai Kembar Terpadu menawarkan nilai lebih dibandingkan objek wisata pantai pada umumnya.

Sebab, selain lingkungannya yang masih alami, di Pantai Kembar Terpadu ini juga dikembangkan konservasi penyu yang dapat dijadikan sarana rekreasi sekaligus edukasi dan cinta lingkungan.

Di samping itu, sistem pengelolaan kawasan wisata ini berbeda dengan objek-objek wisata lainnya. Di Pantai Kembar Terpadu, tidak ada tarif yang dipatok apalagi 'nuthuk', semuanya serba sukarela alias seikhlasnya, mulai dari tarif parkir, hingga masuk ke objek-objek wisata yang ada.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja 9-10 Januari 2025, Cek Wilayahnya!

Bahkan tarif menu makanan dan minuman yang dijual para pedagang di kawasan itu pun dipatok dengan harga seragam semuanya. Jadi tidak ada harga 'nuthuk' di sini.

Inilah yang memberikan nilai tambah bagi Pantai Kembar Terpadu dan berbeda dengan destinasi wisata lainnya yang mungkin cenderung semakin serba komersial bahkan tidak jarang seringkali ada oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi dengan pasang tarif berlebih alias 'nuthuk'.

Atau malah lebih parah lagi ada tindakan kurang terpuji seperti pemerasan/pemalakan dan sejenisnya, yang pada akhirnya justru akan membuat wisatawan kapok alias jera dan tidak mau lagi berkunjung.

"Memang masuk objek wisata Pantai Kembar Terpadu ini semuanya diberlakukan silakan memberikan donasi seikhlasnya. Parkir mobil dan motor, pengunjung dipersilakan mengisi kotak seikhlasnya. Masuk ke lokasi konservasi untuk melihat koleksi penyu, mempelajari cara pemeliharaan, penangkaran penyu, dan sebagainya juga diberlakukan seikhlasnya mengisi kotak untuk dana pengelolaan. Karena Pantai Kembar Terpadu ini konsepnya konservasi, wisatanya bonus saja," ujar Budi Setiawan, salah satu pengelola Konvervasi Penyu Pantai Kembar Terpadu saat memandu 'Kedaulatan Rakyat' di penghujung tahun 2024 kemarin.

Baca Juga: Awal Tahun Ini 50 Kasus PMK Ditemukan di 9 Kecamatan Kabupaten Sukoharjo

Budi Setiawan menuturkan, Pantai Kembar Terpadu saat ini dikelola oleh masyarakat secara bersama-sama. Semua yang terlibat dalam pengelolaan Pantai Kembar Terpadu termasuk para pelaku usaha di sini menyadari bahwa kesan yang bagus dan baik harus selalu dijaga agar wisatawan merasa senang, betah dan tertarik untuk kembali berkunjung ke Pantai Kembar Terpadu.

"Karena itu, makanan dan minuman yang dijual oleh para pedagang pun semua harganya sama. Tidak boleh ada yang pasang harga lebih mahal maupun lebih murah. Jadi wisatawan merasa nyaman dan senang, tidak ada rasa khawatir jangan-jangan harganya lebih mahal. Misalnya harga kelapa muda utuh dijual semua pedagang sama yakni Rp 10.000 perbutir," ucap Budi Setiawan.

Di sela-sela memberikan penjelasan kepada wisatawan yang datang ke tempat konservasi penyu, Budi Setiawan mengungkapkan, saat ini ada tiga jenis penyu yang dikembangkan di Pantai Kembar Terpadu ini, yakni penyu hijau, penyu ridel, dan penyu sisik. Terbanyak jenis penyu ridel yang identik dengan warna keabu-abuan.

Menurut Budi Setiawan, tujuan konservasi penyu antara lain untuk melindungi habitat penyu, meningkatkan populasi penyu, mengurangi ancaman kepunahan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentinya pelestarian penyu, serta mendukung kegiatan penelitian dan edukasi di bidang konservasi penyu.

Baca Juga: Adita Irawati: Pembagian Susu di Makan Bergizi Gratis Disesuaikan Lokasi Bisa digantikan Tempe

"Kegiatan dalam konservasi ada bermacam-macam, mulai dari mengamankan sarang penyu, mengumpulkan telur-telur penyu supaya terlindungi kemudian ditetaskan dan setelah menetas pada saatnya nanti tukik atau anak penyu kembali dilepasliarkan, memantau aktivitas penyu, melakukan edukasi kepada masyarakat termasuk pelajar dan sebagainya," paparnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB