Krjogja.com - SLEMAN - Wakijan Coffee menggelar acara seminar Wakijan Weekly Talk "Ekonomi Demokrasi dan Masa Depan Indonesia" bersama Prof. Wihana Kirana Jaya dan Ganjar Pranowo di kafe Wakijan Coffee, Jalan Sulawesi Sleman, Selasa (29/07/2025). Namun, salah satu pembicara yaitu Ganjar Pranowo berhalangan hadir.
Wakijan Coffee (@wakijancoffee di Instagram) juga hadir layaknya kafe pada umumnya dengan menyediakan tempat yang nyaman dan harganya yang terjangkau, desain dan tata ruangnya menghasilkan suasana seperti rumah nenek ketika sedang pulang kampung.
Baca Juga: Percik Kecil dari Bernadya dan JKT48: Dua Harmoni dalam Satu Lagu
Hanya saja, tidak hanya kopi yang ditawarkan oleh Wakijan Coffee, tetapi juga menawarkan ilmu pengetahuan melalui seminar yang diadakan secara luring yang terbuka untuk umum.
Prof. Wihana Kirana Jaya selaku pembicara sekaligus owner Wakijan Coffee menjelaskan mengenai motif dibalik Wakijan Weekly Talk ini adalah dalam membentuk unique selling dari kafe Wakijan Coffee ini sebagai kafe akademis, tempat bagi para akademisi dari berbagai tingkat seperti mahasiswa atau tenaga pengajar untuk membuka ruang diskusi yang terbuka untuk umum dan menyesuaikan dengan kota Yogyakarta yang memiliki julukan kota pendidikan.
"Dalam membangun pemimpin di masa depan yang lahir dari komunitas kafe Wakijan ini. Karena dengan membangun gagasan dan melatih public speaking dengan suasana yang lebih santai tanpa adanya tekanan formalitas. Karena sudah banyak kafe belajar di Jakarta tapi sebagai tempat belajar mandiri seperti kafe sinau dan co-working space tapi terlalu formal." jelas Wihana saat di wawancara pasca acara.
Baca Juga: Sekolah Vokasi Undip Latih Fotografi UMKM Kampung Tematik di Semarang
Ia menambahkan bahwa Wakijan Weekly Talks ini sudah dijalani untuk yang kedua kali dengan rutin per satu minggu sekali dengan seminar yang kedua memiliki tema "Ekonomi Demokrasi dan Masa Depan Indonesia" juga seminar yang sebelumnnya memiliki tema "Circular Economy". Dalam seminar yang diadakan juga akan menghadirkan tokoh-tokoh publik, politik dan juga akademis.
Hal ini diharapkannya untuk terbentuk suatu komunitas yang mampu menunjang soft-skills ataupun hard-skills berbasis komunitas baik melalui seminar ini ataupun diskusi kecil misal seperti tentang digital marketing, pengolahan kopi, desain grafis dan tentang apapun sesuai minat masing-masing. (*)