Krjogja.com - YOGYA - Memasuki pertengahan tahun di 2025, khususnya di Bulan Agustus nanti, beberapa daerah di Indonesia diprediksi akan mengalami kemarau basah yang cukup panjang. Langit cerah tanpa diiringi hujan dan suhu udara yang semakin tinggi merupakan pertanda bahwa perubahan musim akan segera tiba.
Meskipun merupakan siklus tahunan, musim kemarau kali ini bukan kemarau biasa, namun musim kemarau basah yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat serta beberapa sektor sosial. Tak Jauh berbeda dengan kemarau kering, perubahan ini juga berdampak pada sektor masyarakat.
Waspadai beberapa pertanda hadirnya musim kemarau basah.
Baca Juga: Diam-diam, Porto Bikin Kejutan!
Perubahan Suhu Secara Drastis
Suhu udara bisa melonjak tinggi di siang hari, lalu tiba-tiba turun saat hujan datang. Perubahan suhu yang ekstrem ini dapat memengaruhi daya tahan tubuh, terutama bagi masyarakat rentan seperti anak-anak dan lansia.
Kualitas Udara Menurun
Meski hujan sesekali turun, udara tetap terasa kering dan berdebu. Di beberapa wilayah, polutan dari kendaraan dan industri lebih mudah tersebar karena kelembapan yang tidak stabil. Ini bisa memicu gangguan pernapasan dan alergi, terutama di daerah perkotaan yang cukup kotor dan berdebu.
Baca Juga: Puncak Ajang Pemilihan Putera Puteri Keistimewaan DIY 2025, Sukses Gaungkan Semangat Keistimewaan
Risiko Petir dan Cuaca Ekstrem
Hujan di musim kemarau sering disertai petir dan angin kencang. Fenomena ini berbahaya bagi aktivitas luar ruangan dan bisa merusak infrastruktur ringan seperti atap rumah, baliho, atau jaringan listrik.
Saat kemarau basah, tidak dapat diprediksi secara pasti kapan hujan akan mengguyur daerah kamu. Waspadai jika perubahan warna pada langit yang mulai berawan, dan hindari aktivitas di luar ruangan.
Ketidakpastian Informasi
Prakiraan cuaca pada saat kemarau basah sangat sulit diprediksi. Langit yang cerah belum tentu menjadi pertanda cuaca dalam satu hari cuaca akan tetap kering. Tetap berhati-hati dengan memantau prakiraan cuaca dan informasi terbaru dari BMKG.