Setahun kemudian, Tutik menambah menu masakan China, sate kambing dan mie Jowo khas Jogja. Disusul membuka restoran kedua di Jatiwaringin pada tahun 2001. Kawasan ini dipilih karena letaknya strategis, dan memiliki potensi pasar yang besar. Disusul dibuka restoran ketiga di kawasan Tebet.
"Ibu selalu menekankan kualitas dan konsisten adalah kunci mempertahankan kepercayaan pelanggan," kata Radit mengenang pesan ibunya yang meninggal dunia tahun 2021.
Baca Juga: Pengurus FKOK DIY Silaturahmi dengan KR, Dimana 'Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung'
Tahun 2005, Tutik membuka Tojoyo di Bali. Namun, harus tutup selamanya pascatragedi Bom Bali. Tetapi, Tutik tak putus asa. Ia memutuskan membuka cabang kelima di Gandaria, Jakarta Selatan.
Restoran Tojoyo Malioboro menampilkan desain interior bernuansa tradisional modern dilengkapi pendingin ruangan. Restoran ini sedang berbenah untuk memfungsikan lantai 2 yang dapat untuk menampung pengunjung lebih banyak.
Raditya mengatakan, nama restoran Tojoyo kerap dijumpai di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Hanya saja, Tojoyo asli hanya yang dikelola pihaknya. Ini lantaran hak paten nama dan resep Tojoyo telah didaftarkan dan dimiliki sejak beberapa tahun silam.
"Kami pernah memberi peringatan kepada restoran lain untuk tidak menggunakan nama Tojoyo, dan setelah itu diganti. Karena resep Tojoyo ini sudah didaftarkan oleh almarhum Ibu saya," ujarnya.
Baca Juga: Ze Valente Antusias Hadapi Persebaya di Partai Perdana Super League, Ungkap Update Persiapan PSIM
Oleh karenanya, Tojoyo sangat konsisten menjaga cita rasa, dengan resep yang diwariskan dari Ibundanya.
Kini, Restoran Tojoyo di Malioboro menjadi obat rindu bagi para pelanggan yang kangen cita rasa masakan Tutik. Terutama masakan ayam goreng.
Selain Malioboro, Tojoyo juga buka di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Juga tersedia di HeHa Sky View dalam konsep stall.
Penasaran menikmati ayam goreng dan jeroan sapi premium khas Tojoyo di Malioboro? Restoran ini buka setiap hari pukul 11.00 - 22.00 WIB.(*)