Siswa SMA N 1 Bambanglipuro Ciptakan Inovasi Vitodijo, Lolos Final Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2025

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 13:45 WIB
Penyerahan serifikat bagi siswa berprestasi dari  SMA N 1 Bambanglipuro Bantul.  (Ist)
Penyerahan serifikat bagi siswa berprestasi dari SMA N 1 Bambanglipuro Bantul. (Ist)

Krjogja.com - BANTUL - Peneliti dari SMA Negeri 1 Bambanglipuro Bantul berhasil mengembangkan inovasi digital bernama Virtual Tour di Candi Ijo (Vitodijo). Sebuah website edukasi berbasis teknologi gambar 360° yang menyajikan studi eksplorasi epigrafis Candi Ijo.

Tim diketuai Rafael Galih Novaliando dan Muhammad Ilham Suprapta sebagai anggota. Mereka menciptakan terobosan baru dalam pelestarian dan promosi warisan budaya melalui platform digital interaktif.

Baca Juga: Transformasi Digital Berdampak Nyata, Qlola by BRI Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025

Bahkan karya inovatif tersebut sudah mendapatkan perlindungan Hak Cipta dengan nomor registrasi EC002025170241. Dengan pencapaian tersebut sekaligus mengantarkan keduanya maju sebagai finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 bidang IPS Sejarah.

Kepala SMAN 1 Bambanglipuro Suprijadi, S.Sn., M.Sn. didampingi guru pembimbing Nuri Rahmawati, S.Pd, Kamis (6/11) mengungkapkan, Website yang dapat diakses melalui vitodijo360.com ini menggabungkan representasi visual realistis. Dengan konten edukatif mendalam mengenai prasasti dan relief Candi Ijo menggunakan metode epigrafi.

Dijelaskan, penelitian tersebut berangkat dari permasalahan di Candi Ijo, yakni rendahnya popularitas dan jumlah pengunjung akibat lokasi yang sulit diakses.

Baca Juga: Ogah Diajak 'Balen', Picu Pembunuhan Wanita di Gamping Sleman

Melihat keadaan itu, Rafael dan Ilham memanfaatkan teknologi virtual tour sebagai solusi mengatasi hambatan geografis. Sehingga memungkinkan siapa saja untuk "mengunjungi" candi Hindu bersejarah dari abad ke-9 hingga ke-10 ini secara virtual.

Dengan bimbingan guru sejarah Nuri Rahmawati, S.Pd., dua siswa tersebut melakukan riset mendalam selama enam bulan. Mulai pengambilan gambar menggunakan kamera Insta 360°, wawancara dengan Pamong Budaya Balai Pelestarian Budaya Wilayah X, hingga pengolahan data menggunakan software 3DVista Virtual Tour dan pemrograman web.

Website Vitodijo tidak sekadar menyajikan tur virtual dengan visualisasi 360°,. Tetapi juga dilengkapi artikel interaktif yang menjelaskan hasil analisis epigrafis dalam bahasa yang mudah dipahami pelajar dan masyarakat umum.

Pengguna dapat menjelajahi sebelas tingkatan latar Candi Ijo, mempelajari relief dan prasasti, serta memahami nilai sejarah dan spiritual candi sebagai kuil pemujaan Dewa Siwa yang melambangkan Gunung Mahameru dalam kosmologi Hindu.

Prestasi Tim Jamas ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam pelestarian warisan budaya melalui pendekatan teknologi modern.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dan Kundho Kabudayan DIY mengapresiasi inovasi dan berharap karya ini dapat menginspirasi pelajar lain untuk berkontribusi dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

Dengan Vitodijo diharapkan, tidak hanya meningkatkan awareness masyarakat terhadap Candi Ijo. Tetapi menjadi model pengembangan promosi wisata sejarah yang efektif bagi pemerintah dan akademisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMP Muhdasa Buka Kelas Unggulan DBC

Rabu, 17 Desember 2025 | 09:30 WIB

Adit Setiawan Terpilih Menjadi Ketua Umum IKASMAGO

Senin, 15 Desember 2025 | 21:47 WIB
X