Pada akhirnya, Persija mungkin datang dengan kepercayaan diri tinggi, dukungan besar, dan materi pemain yang mentereng. Namun PSIM datang membawa sesuatu yang tidak bisa dihitung oleh statistik: otak dingin Van Gastel. Jika ada kejutan besar di GBK, kemungkinan besar sumbernya bukan dari kaki para pemain PSIM—tetapi dari rencana cerdas sang pelatih yang bekerja dalam senyap. (*)